GridKids.id - Kids, kali ini kamu masih akan membahas artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi Antropologi kelas XI SMA.
Di artikel kali ini kamu akan diajak melihat prinsip-prinsip ilmu antropologi, nih.
Menurut buku materi Antropologi kelas XI SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kamu akan diajak melihat prinsip-prinsip dasar antropolog.
Yuk, simak bersama penjelasan lengkapnya di bawah ini, Kids.
Prinsip Dasar Antropologi
1. Pendekatan Holistrik dalam Antropologi
Ilmu yang mengkaji manusia dan kebudayaan, antropologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang bersifat holistik.
Antropologi bersifat holistik karena antropologi mengkaji pengalaman manusia secara menyeluruh.
Dalam arti, antropolog melihat keterkaitan antara faktor kehidupan manusia dan mempelajari hubungan di dalamnya.
Para antropolog tertarik pada seluruh fenomena manusia dan pada bagaimana berbagai aspek kehidupan manusia berinteraksi.
Pendekatan holistik dapat dipahami sebagai cara berpikir bahwa suatu fenomena terhubung dengan fenomena lain dan menciptakan semacam entitas berdasarkan keterkaitan dan pengaruh timbal balik antara berbagai elemennya.
Baca Juga: Pengertian Antropologi: Menurut Etimologi dan Para Ahli, Antropologi Kelas XI SMA
Pendekatan ini digunakan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman utuh tentang fenomena sosial budaya dengan menggali dari berbagai aspek kehidupan manusia yang memengaruhinya.
Seseorang tidak bisa sepenuhnya memahami sebuah kebudayaan hanya dengan belajar satu aspek saja.
Nah, pendekatan holistik memeriksa bagaimana berbagai aspek kehidupan manusia saling memengaruhi.
Pendekatan holistik merupakan merupakan karakteristik khas dari ilmu antropologi yang membedakan antropologi dengan disiplin ilmu lain.
Disiplin ilmu lainnya hanya berfokus pada satu faktor-biologi, psikologi, fisiologi, atau masyarakat dalam menjelaskan perilaku manusia.
Antropolog sering fokus ke kajian di satu sub-bidang antropologi yang spesifik sehingga pemahaman tentang kondisi manusia jadi lebih luas.
Pendekatan holistik ada kaitan erat dengan teknik observasi partisipan.
Observasi partisipan sendiri merupakan teknik melakukan penelitian atau praktik kerja lapangan etnografi di mana para antropolog tinggal bersama dan mengambil bagian dalam kehidupan informan untuk dapat hasil pengamatan yang lebih baik.
2. Perspektif Emik dan Etik
Dalam menggambarkan kajian kebudayaan lain kadang masyarakat menggunakan kaca mata kebudayaannya sendiri.
Hal ini juga sering dilakukan oleh para antropolog yang kadang menemukan dilema perspektif, nih, Kids.
Baca Juga: Kenapa Kita Harus Belajar Ilmu Antropologi?, Materi Antropologi XI SMA
Perspektif ini dikemukakan pada awal abad ke-20, ketika para antropolog berupaya menerapkan pembedaan perspektif etik dan emik untuk mengatasi masalah ini.
Istilah emik dan etik sebetulnya adalah konsep kajian pinjaman dari antropologi linguistik yaitu pembedaan fonemik dan fonetik.
Emik dan etik adalah dua sudut pandang atau perspektif dasar dari seorang pengamat ketika menggambarkan perilaku manusia atau kebudayaan.
3. Relativisme Kebudayaan
Keberagaman dan perbedaan budaya dalam masyarakat bisa mendorong munculnya sebuah sikap yang disebut etnosentrisme.
Sifat etnosentrisme bisa muncul sebagai sikap yang memandang kebudayaan sendiri lebih baik dibanding budaya lainnya.
Sikap ini bisa menyebabkan konflik hingga perpecahan antara masyarakat.
Itulah kenapa perlu ada sikap atau pandangan yang bisa mengatasi sikap ini, utamanya dalam kajian antropologi yang menggambarkan tentang kebudayaan masyarakat.
Di antropologi dikenal istilah relativisme budaya yang melihat sebuah nilai, perilaku, dan budaya yang ada di sebuah kelompok masyarakat sesuai budaya masyarakat yang dikaji itu sendiri.
Relativisme budaya adalah pandangan bahwa tiap masyarakat, nilai, kebudayaan, kebiasaan, kepercayaan, dan aktivitas, harus dipahami dari cara atau sudut pandang budaya itu sendiri.
Prinsip ini pertama kali diperkenalkan oleh Franz Boas di abad ke-20.
Menurut Franz, perubahan buka sesuatu yang absolut tapi lebih ke relatif, lo.
Baca Juga: Ciri Khas Antropologi yang Membedakannya dengan Ilmu Lain, Antropologi XI SMA
Istilah relativisme budaya baru berkembang ketika digunakan oleh murid-muridnya, salah satunya adalah Alain Cocke pada 1924.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar