Pendekatan ini digunakan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman utuh tentang fenomena sosial budaya dengan menggali dari berbagai aspek kehidupan manusia yang memengaruhinya.
Seseorang tidak bisa sepenuhnya memahami sebuah kebudayaan hanya dengan belajar satu aspek saja.
Nah, pendekatan holistik memeriksa bagaimana berbagai aspek kehidupan manusia saling memengaruhi.
Pendekatan holistik merupakan merupakan karakteristik khas dari ilmu antropologi yang membedakan antropologi dengan disiplin ilmu lain.
Disiplin ilmu lainnya hanya berfokus pada satu faktor-biologi, psikologi, fisiologi, atau masyarakat dalam menjelaskan perilaku manusia.
Antropolog sering fokus ke kajian di satu sub-bidang antropologi yang spesifik sehingga pemahaman tentang kondisi manusia jadi lebih luas.
Pendekatan holistik ada kaitan erat dengan teknik observasi partisipan.
Observasi partisipan sendiri merupakan teknik melakukan penelitian atau praktik kerja lapangan etnografi di mana para antropolog tinggal bersama dan mengambil bagian dalam kehidupan informan untuk dapat hasil pengamatan yang lebih baik.
2. Perspektif Emik dan Etik
Dalam menggambarkan kajian kebudayaan lain kadang masyarakat menggunakan kaca mata kebudayaannya sendiri.
Hal ini juga sering dilakukan oleh para antropolog yang kadang menemukan dilema perspektif, nih, Kids.
Baca Juga: Kenapa Kita Harus Belajar Ilmu Antropologi?, Materi Antropologi XI SMA
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar