GridKids.id - Indonesia sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Kali ini kamu akan diajak membahas tentang ciri-ciri masuknya kita ke musim penghujan.
Musim penghujan tahun ini disebut datang lebih lambat dari biasanya.
Dilansir dari laman kompas.com, menurut Kepala BMKG, Ibu Dwikorita Karnawati, terlambatnya musim penghujan di Indonesia diprediksi karena Angin Timuran yang masih aktif hingga bulan November mendatang.
BMKG memperkirakan bahwa puncak musim penghujan akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024.
Nah, kali ini kamu akan diajak melihat tanda-tanda datangnya musim penghujan yang harus kamu ketahui, Kids, apa saja ya?
Tanda Datangnya Musim Penghujan di Indonesia
Musim penghujan enggak datang atau dialami secara serentak di seluruh daerah di Indonesia.
Masing-masing wilayah memiliki prediksi musim hujan yang berbeda setiap harinya.
Inilah yang membuktikan bahwa Indonesia juga memiliki keragaman iklim yang membuat tiap daerah harus menyikapi musim hujan dengan cara yang berbeda.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dilewati garis khatulistiwa akan masuk musim hujan ketika massa udara yang dirasakan adalah udara yang basah.
Baca Juga: Kenapa Petrichor Bisa Muncul Ketika Hujan Turun? #AkuBacaAkuTahu
Menurut Bapak A. Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, menyoriti bahwa musim hujan akan dimulai ketika angin monsun Australia berubah jadi Angin monsun Asia atau angin baratan.
Jika angin baratan sudah mulai masuk ke Indonesia maka musim hujan akan segera dimulai.
Angin monsun baratan akan membawa uap-uap air bertiup dari Samudera Pasifik ke Asia pada Oktober - April tiap tahunnya.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mulai bertahap masuk musim penghujan selama September-Desember 2023.
Pola cuaca yang enggak biasa terjadi seperti angin kencang, suhu tinggi, dan kelembapan udara menyebabkan bertumbuhnya awan hujan yang meningkatkan peluang turunnya hujan.
Dilansir dari laman lindungihutan.com, ada beberapa jenis hujan berdasarkan ukuran butir yang jatuh ke Bumi, di antaranya:
Jenis-Jenis Hujan Berdasarkan Ukuran Butirnya
1. Hujan Gerimis (Drizzle)
Hujan gerimis adalah butiran air yang halus turun dari langit dalam jumlah yang sedikit.
Diameternya kurang dari 0,5 mm dan disebabkan oleh awan stratus kecil dan awan stratocumulus di ketinggian 2.000 - 7.000 kaki di atas permukaan laut.
2. Hujan Salju (Snow)
Baca Juga: Ditemukan di Antartika, Apa yang Dimaksud dengan Hujan Salju Mikroplastik? #AkuBacaAkuTahu
Salju adalah kristal-kristal kecil air yang berubah jadi es dengan temperatur di bawah titik beku.
Bentuknya padat dan berasal dari awan nimbostratus yaitu awan yang ketinggiannya ada di daerah dingin.
3. Hujan Batu Es
Bongkahan-bongkahan es yang turun dari awan yang punya temperatur dibawah 0 derajat celcius dan terjadi ketika cuacanya panas.
Hujan ini termasuk hujan lokal yang jarang terjadi dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat.
Pemicunya adalah fenomena pengembunan mendadak yang bisa dialami seluruh wilayah dunia termasuk kawasan tropis.
4. Hujan Deras (Rain)
Hujan ini adalah curahan air yang ukurannya sekitar 7 mm dan berasal dari awan yang temperaturnya di atas 0 derajat celcius.
Nah, Kids, itu tadi beberapa uraian tentang pertanda datangnya musim hujan di Indonesia.
Tahun ini musim hujan datang terlambat, beberapa daerah sudah mengalami musim kemarau yang sangat panas selama beberapa waktu ini.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,lindungihutan.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar