Menurut Helm, hal justru menjadi kelebihan bagi ubur-ubur ketika digigit oleh predator.
Meski tergigit, ubur-ubur dapat tetap hidup meski kehilangan sebagian dari server tersebut.
Namun demikian, para ilmuwan hanya bisa berspekulasi mengapa ubur-ubur tak berevolusi untuk mempunyai pusat saraf atau otak.
Helm menyampaikan, nenek moyang ubur-ubur bercabang ke satu sisi pohon kehidupan.
Diprediksi bahwa evolusi sistem saraf terpusat terjadi sejak awal, namun ubur-ubur tak termasuk di dalamnya.
Namun demikian, sistem saraf sederhana yang dimiliki ubur-ubur telah membantu hewan ini untuk bertahan hidup.
Perlu diingat bahwa meskipun ubur-ubur tak memiliki otak seperti kebanyakan makhluk hidup lainnya, ubur-ubur tetap mempunyai saraf.
Itulah beberapa penjelasan singkat tentang kenapa ubur-ubur tak memiliki otak, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar