3. Stres
Banyak orang ngemil ketika merasa stres atau berada di bawah tekanan.
Tubuh secara alami akan memproduksi hormon stres yaitu hormon kortisol.
Secara alami, tubuh akan menekan produksi hormon kortisol dengan dua cara, yaitu fight atau menghadapi stres atau melarikan diri.
Beberapa orang secara otomatis akan mendorong seseorang mencari camilan untuk membuat situasi perasaannya jadi lebih baik.
Berbeda dengan orang yang bosan, orang yang stres akan merasa ingin makan yang manis atau tinggi karbohidrat, Kids.
Apakah kamu termasuk orang yang suka makan manis ketika harimu sedang buruk?
4. Peringatan Momen Tertentu
Ketika kamu berhasil melalui sebuah fase penting, seperti menang perlombaan atau lolos seleksi atau tes, kamu ingin merayakannya.
Nah, banyak orang yang menyantap camilan ketika momen-momen seperti ini terjadi.
Hal ini memengaruhi kebiasaan dan dorongan untuk terus mengunyah sesuatu.
Ternyata ketika kamu merasakan emosi tertentu,entah sedih, marah, senang, hingga lega, tubuh seolah ingin mendorong kita untuk terus makan atau mencerna sesuatu, ya.
Baca Juga: Bisa Dicoba, ini 5 Tips Kembali Tidur Setelah Terjaga di Malam Hari
Meski mekanisme ini cukup ajaib, nyatanya banyak orang yang merasa bahagia ketika menyantap makanan enak.
Orang yang sedih bisa terhibur ketika lidahnya merasai sajian yang lezat.
Namun, perlu diingat supaya enggak berlebihan ngemil, ya, Kids.
Kebiasaan ngemil bisa membuat berat badanmu jadi melonjak tanpa bisa dikendalikan, lo.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar