GridKids.id - Matahari sebagai pusat tata surya kita memiliki angin matahari atau angin surya, Kids.
Angin matahari merupakan sebuah aliran konstan berisikan partikel-partikel yang dihasilkan dari bagian atas atmosfer Matahari.
Nah, angin matahari ini bergerak secara tetap menyeluruh ke seluruh bagian tata surya.
Besaran energi dari partikel-partikel angin matahari ini bersifat tinggi.
Meski begitu hingga saat ini proses pergerakan dengan kecepatan tingginya keluar dari medan gravitasi belum bisa dipahami secara menyeluruh, Kids.
Angin matahari punya beberapa komponen utama yang berupa elektron yang punya energi tinggi dan proton.
Proses terjadinya angin matahari ini terjadi di lubang korona di atmosfer Matahari.
Korona adalah lapisan terluar di atmosfer Matahari yang punya suhu sangat tinggi yaitu lebih dari dua juta Fahrenheit atau setara 1,1 juta Celcius.
Suhu tinggi ini menyebabkan munculnya energi termal yang sangat tinggi yang menyebabkan partikel lepas dari gravitasi Matahari.
Hal ini terjadi karena gravitasi Matahari enggak bisa menahan kecepatan perpindahan partikel yang sangat cepat.
Kecepatan angin matahari makin tinggi ketika ada di atas lubang korona, suhunya bisa mencapai 800.000 km/detik.
Baca Juga: Terjadi 11 Tahun Sekali, Lebih Dekat dengan Fenomena Badai Matahari yang Dahsyat
Proses Terjadinya Angin Matahari
Dilansir dari laman kompas.com, angin matahari terus bertiup ke segala arah dengan kecepatan hingga 400 km/detik.
Dekat kutub Matahari ada lubang koronal yang lebih dingin dan areanya lebih gelap daripada area Matahari lainnya.
Hal inilah yang membuat beberapa bagian dari angin Matahari bergerak lebih cepat ketika melaluinya.
Sebagian partikel angin Matahari menyelinap lewat medan magnet Bumi dan masuk ke bagian atmosfer atas yang dekat dengan wilayah kutub Bumi.
Ketika bertemu dan bertabrakan dengan atmosfer planet Bumi, partikel ini bisa membuat atmosfer jadi bersinar indah yang kita semua kenal dengan aurora di kutub Utara dan kutub Selatan.
Partikel ini menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari karena tertiup angin Matahari, Kids.
Meski indah, fenomena angin Matahari bisa menyebabkan badai Matahari yang bisa mengganggu satelit dan melumpuhkan jaringan listrik yang ada di Bumi.
Angin Matahari mengisi heliosfer dan akan melambat ketika mendekati perbatasan dan dikenal dengan fase heliopause.
Jika di Bumi kita enggak ada medan magnet Bumi keberadaan Angin Matahari bisa berbahaya bagi kehidupan di Bumi.
Keberadaan kekuatan dan kecepatan angin Matahari yang melintasi atmosfer Bumi memengaruhi bentuk dan ukuran medan magnet Bumi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar