Proses Terjadinya Angin Matahari
Dilansir dari laman kompas.com, angin matahari terus bertiup ke segala arah dengan kecepatan hingga 400 km/detik.
Dekat kutub Matahari ada lubang koronal yang lebih dingin dan areanya lebih gelap daripada area Matahari lainnya.
Hal inilah yang membuat beberapa bagian dari angin Matahari bergerak lebih cepat ketika melaluinya.
Sebagian partikel angin Matahari menyelinap lewat medan magnet Bumi dan masuk ke bagian atmosfer atas yang dekat dengan wilayah kutub Bumi.
Ketika bertemu dan bertabrakan dengan atmosfer planet Bumi, partikel ini bisa membuat atmosfer jadi bersinar indah yang kita semua kenal dengan aurora di kutub Utara dan kutub Selatan.
Partikel ini menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari karena tertiup angin Matahari, Kids.
Meski indah, fenomena angin Matahari bisa menyebabkan badai Matahari yang bisa mengganggu satelit dan melumpuhkan jaringan listrik yang ada di Bumi.
Angin Matahari mengisi heliosfer dan akan melambat ketika mendekati perbatasan dan dikenal dengan fase heliopause.
Jika di Bumi kita enggak ada medan magnet Bumi keberadaan Angin Matahari bisa berbahaya bagi kehidupan di Bumi.
Keberadaan kekuatan dan kecepatan angin Matahari yang melintasi atmosfer Bumi memengaruhi bentuk dan ukuran medan magnet Bumi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar