Perkembangan kondisi ini dikaitkan dengan sejumlah faktor berbeda termasuk kehamilan, paparan bahan kimia beracun, efek samping obat tertentu, dan infeksi virus tertentu, seperti HIV, hepatitis, atau virus Epstein-Barr.
2. Anemia defisiensi zat besi
Kekurangan zat besi dalam tubuh menyebabkan produksi sel darah merah tak mencukupi.
Penyebabnya termasuk kekurangan darah mendadak, dan asupan atau penyerapan zat besi yang tak mencukupi dari makanan.
3. Anemia sel sabit
Anemia sel sabit merupakan kelainan bawaan yang disebabkan oleh mutasi pada gen hemoglobin yang menyebabkan sel darah merah berbentuk sabit.
Sel-sel yang berbentuk tak normal ini tersangkut di pembuluh darah, menghalangi aliran darah normal.
4. Anemia normositik
Baca Juga: Penting untuk Dijaga, Inilah 5 Makanan yang Dapat Melancarkan Sirkulasi Darah
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya produksi sel darah merah.
Namun, sel-sel yang dihasilkan berukuran dan berbentuk normal.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit ginjal, disfungsi sumsum tulang, atau penyakit kronis lainnya.
5. Anemia hemolitik
Sel darah merah dihancurkan sebelum waktunya, biasanya akibat infeksi, gangguan autoimun, atau kanker darah.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar