Penelitian tersebut menemukan hubungan antara pola tidur yang kurang konsisten dan peningkatan penanda subklinis kardiovaskular.
Selama pengamatan, peserta yang kurang konsisten dengan pola tidur, lebih tinggi menunjukkan hasil yang lebih mengkhawatirkan.
Orang-orang ini cenderung membawa beban kalsium yang lebih tinggi di arteri koroner yang merupakan prekursor penyakit jantung.
Terdapat peningkatan penumpukan plak di arteri karotis mereka yang menandakan adanya peningkatan risiko stroke.
Pembuluh darah mereka yang lebih kaku, adalah kondisi yang dikenal sebagai pengerasan arteri yang terkait dengan aterosklerosis sistemik.
Kebiasaan tidur untuk jantung sehat
Penelitian ini menganggap bahwa gangguan ritme sirkadian membentuk hubungan antara tidur yang tak teratur dan penyakit jantung.
Penelitian pun mencatat bahwa setiap gangguan ritme tersebut bisa memengaruhi fungsi kardiovaskular yang penting.
Seperti mendorong peradangan kronis, perubahan metabolisme glukosa, peningkatan aktivasi, sistem saraf simpatik, dan peningkatan tekanan arteri yang menjadi pemicu potensial untuk aterosklerosis.
Untuk itu, jadwal tidur yang konsisten dan istirahat berkualitas sangat penting bagi kesehatan tubuh kita.
Baca Juga: Dapat Mencegah Penyakit Jantung, Cukup Konsumsi 5 Obat Alami Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar