GridKids.id - Kesehatan mental merupakan salah satu hal yang yang tak boleh kita remehkan.
Kesehatan mental bisa dalam bentuk kesabaran yang terbatas, hingga kebencian terhadap pemicu stres dari seseorang.
Salah satu pemicu stres yag sering dialami orang berasal dari interaksi dengan teknologi.
Hal tersebut didefinisikan sebagai bentuk stres yang disebabkan oleh suatu pengalaman pengguna teknologi.
Pemicunya bersifat menyebar, walau terlihat enggak berbahaya karena kita bisa belajar untuk mengabaikannya.
Meski begitu, kita juga harus tahu apa saja dampak negatif digitalisasi yang dapat memengaruhi kesehatan mental kita.
Berikut penjelasannya!
Dampak Negatif Digitalisasi pada Kesehatan Mental
1. Terciptanya perasaan gagal
Kekacauan digital menciptakan kesadaran yang perlahan-lahan muncul bahwa ada terlalu banyak hal yang harus kita kelola, dan kita gagal dalam hal itu.
Misalnya seperti folder digital yang berantakan atau ketidakmampuan kita saat menyeleaikan tugas-tugas teknologi.
Baca Juga: Baik bagi Kesehatan Mental, Ketahui 4 Dampak Positif Melamun
Mengatur dan merapikan merupakan cara kita untuk merasa memegang kendali, namun terkadang ada begitu banyak hal yang harus diatur.
Begitu juga dengan fitur scroll di sosial media yang tak ada batasnya membuat otak kita memeriksa dan mengirimkan sinyal neurokimiawi demotivasi dan kegagalan.
Hal ini merupakan kombinasi dari peningkatan kortisol dan penurunan dopamin yang menciptakan pengalaman biofisik berupa perasaan stres dan bosan.
Hal ini diperkuat oleh kegagalan yang sering dialami dengan pemicu lainnya, seperti pembaruan perangkat lunak yang mengganggu.
Keadaan peningkatan yang terus-menerus ini berlawanan dengan cara kita belajar.
Manusia termotivasi oleh pertumbuhan, di mana kita ingin belajar lebih banyak dan menjadi lebih baik dalam mengerjakan tugas, bukannya merasa tiba-tiba melambat.
Dengan terlalu banyak hal yang harus dipilah dan lebih banyak lagi yang harus dilakukan, sistem kita sering kali dipicu untuk gagal.
2. Menciptakan rasa takut
Pemicu teknologi yang selanjutnya disebabkan oleh kekhawatiran tentang keamanan siber dan seberapa aman informasi digital kita.
Walau belanja online terlihat aman, mungkin ada kecurigaan yang menyelinap bahwa kartu kredit dan informasi keuangan kita tak terlindungi.
Baca Juga: Dampak Pola Pikir Pesimis dalam Keseharian, Tak Hanya Pengaruhi Kesehatan Mental
Kita mengelola rasa takut tersebut dengan beberapa klik, atau mungkin dengan pembelian yang mengembalikan rasa kontrol kita.
Teori manajemen teror menunjukkan bahwa masyarakat mendapatkan kenyamanan melalui penghindaran.
Hal ini juga bisa memicu kecemasan eksistensial dan depresi seseorang.
Dengan banyak hal yang dilalui, sistem kita sering terpicu untuk merasa tak aman dan otak kita secara otomatis akan memperingatkan kita untuk tetap waspada.
Itu dia dampak negatif digitalisasi terhadap kesehatan mental yang harus diwaspadai.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar