GridKids.id - Kids, bertemu lagi dengan GridKids untuk membahas tentang tema makanan khas daerah Bali.
Ada berbagai makanan khas daerah Bali yang sudah kita bahas bersama sebelumnya, ya.
Nah, kali ini kamu akan kembali diajak melihat beragam kuliner atau makanan khas daerah Bali berupa nasi.
Tentunya nasi adalah bagian penting dari kuliner orang Indonesia di mana pun daerahnya.
Sama halnya seperti di Bali yang terkenal akan pariwisatanya, nih.
Ada banyak ragam makanan khas daerah Bali yang disajikan bersama nasi.
Tentu kamu sudah mengenal sajian nasi campur juga nasi jinggo yang telah kita bahas sebelumnya, ya.
Selain diingatkan tentang kedua jenis kuliner itu, kamu juga akan diajak berkenalan dengan kuliner nasi khas Bali lainnya, nih. Apa sajakah itu?
Makanan Khas Daerah Bali Berupa Nasi
1. Nasi Campur
Nasi campur Bali adalah salah satu nama makanan yang langsung muncul dalam daftar rekomendasi ketika mencari kuliner wajib yang harus dicoba ketika berkunjung ke Pulau Dewata ini.
Baca Juga: 5 Makanan Khas Bali yang Populer, Tak Hanya Ayam Betutu dan Sate Lilit
Sajian nasi campur terdiri dari beragam komponen, mulai dari nasi putih, sate lilit, ayam suwir bumbu genep, urap, sambal matang hingga kerupuk kulit atau udang.
2. Nasi Jinggo
Kuliner nasi jinggo adalah salah satu kuliner merakyat yang banyak digemari wisatawan.
Nasi dan lauk dibungkus dengan daun pisang dalam porsi kecil lalu dinikmati dengan berbagai lauk tambahan lain sesuai selera.
Kalau dilihat sekilas mungkin kamu akan teringat nasi kucing, Kids.
Inilah yang membuat nasi jinggo mendapat julukan nasi kucing ala Bali.
Dalam seporsinya biasanya ada sedikit nasi, mie, sambal goreng tempe, juga sepotong daging.
Biasanya orang-orang akan menambahkan sate lilit sebagai pelengkapnya.
3. Nasi Tepeng
Nasi Tepeng merupakan kuliner nasi yang terkenal dari Gianyar, Bali.
Teksturnya lembut dan cenderung mirip seperti bubur.
Baca Juga: 10 Makanan Khas Daerah Bali yang Wajib Dicoba, Salah Satunya Nasi Jinggo
Nasi tepeng Bali umum disantap sebagai menu sarapan, dan seporsinya biasanya terdiri dari ayam goreng, telur, terong, juga kacang-kacangan.
4. Nasi Lawar
Nasi lawar merupakan salah satu makanan khas Bali yang menyajikan nasi dengan campuran sayur dan daging.
Umumnya nasi lawar mengandung daging babi sebagai campurannya.
Namun, beberapa penjaja atau penjual nasi lawar mungkin membuat versi halalnya menggantinya dengan daging sapi, daging kambing, hingga daging kuwir (daging itik).
5. Nasi Kuning Bali
Tak hanya populer di Jawa saja, orang Bali juga akrab dengan sajian nasi kuning, lo.
Nasi kuning di Bali juga sering disajikan dalam beragam acara perayaan atau adat.
Nasi kuning bali dibuat dengan lebih banyak bumbu dan rempah sehingga rasanya sedikit lebih pedas dari nasi kuning khas Jawa yang dominan gurih.
Tambahan protein untuk nasi kuning Bali mungkin lebih beragam ketimbang di Jawa yang seringnya ditambah daging ayam.
Di Bali, umum melihat daging sapi hingga ikan cakalang jadi lauk teman makan nasinya.
Baca Juga: Asal-Usul dan Filosofi Nasi Kuning, Sajian Syukuran yang Populer di Indonesia
6. Nasi Sela
Nasi Sela adalah makanan khas Daerah Karangasem, Bali.
Sela dalam bahasa setempatnya berarti ubi.
Inilah yang membuat beberapa lauk tertentu sebagai teman makan nasinya biasanya ada tambahan cacahan ubi sehingga cita rasanya jadi cukup manis.
Ternyata lahirnya kuliner nasi sela berawal dari kesulitan pangan beras era 1970-an di Bali.
Masyarakat lalu mulai menggunakan bahan pangan alternatif yang kaya karbohidrat dan mengenyangkan, yaitu ubi atau ketela.
Umumnya nasi sela akan disajikan bersama berbagai tambahan lauk seperti grago atau udang kecil, suwiran ayam betutu, pindang tongkol, jukut kacang panjang, jukut bejek,dan masih banyak lagi.
Itu tadi 6 makanan khas Daerah Bali berupa nasi yang disajikan dengan berbagai lauk pauk yang dimasak dengan bumbu khas Bali. Tertarik mencoba yang mana, nih, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar