GridKids.id - Penyandang asma biasanya tak terlepas dari alat inhaler. Inhaler merupakan alat penghantar obat ke paru-paru.
Apa itu inhaler?
Inhaler atau bronkodilator merupakan alat medis yang digunakan untuk membantu pasien asma menghirup obat
Inhaler berfungsi meredakan gejala saat asma kambuh dan menghentikan gejala yang berkembang.
Inhaler membantu mengendurkan otot-otot yang mengencang disekitar disaluran pernapasan.
Selain itu, inhaler juga sebagai jalan napas dan memungkinkan lebih banyak udara masuk dan keluar melalui para-paru.
Jenis inhaler untuk asma ini dapat digunakan ketika kondisi gangguan pernapasan tersebut kambuh.
Caranya, masukkan inhaler ke dalam mulut. Tutup bibir Anda dengan rapat. Lalu tekan inhaler, sambil menarik napas secara perlahan melalui mulut.
Obat MDI akan langsung masuk ke saluran napas, dan meredakan gejala asma.
Ketika menggunakan inhaler dosis terukur, penting untuk mencatat dosis obat yang telah kamu hirup.
Hal ini dapat diketahui melalui meteran yang umumnya disertakan di belakang perangkat.
Meteran tersebut juga membantu kamu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengganti inhaler.
2. Soft Mist Inhaler
Berdasarkan Allergy Asthma Network, soft mist inhaler (SMI) bekerja menggunakan obat berbentuk aerosol yang bergerak lambat.
Karena memasuki paru-paru lebih lambat, ada lebih banyak obat yang berpeluang masuk ke paru-paru pasien.
Obat di dalam SMI didesain lebih mudah dihirup dibandingkan dengan inhaler dosis terukur. Untuk menghirupnya, Anda juga harus menghirup napas secara mendalam.
Baca Juga: Salah Satunya Baik untuk Penyandang Asma, Ini Ragam Manfaaat dari Berenang
3. Dry-Powder Inhaler
Dry-Powder Inhaler adalah jenis inhaler yang enggak menggunakan propelan kimia untuk meluncurkan obat ke paru-paru kamu.
Sebaliknya, inhaler ini mengandung formula bubuk yang bisa ditarik ke paru-paru dengan inhalasi yang dalam dan cepat.
Inhaler jenis ini bekerja sesuai tarikan napas kita. Artinya, obat akan dilepaskan ke saluran udara saat kamu menarik napas dalam-dalam dan cepat dari penghirupnya.
Karena membutuhkan napas yang cepat dan kuat, beberapa pasien sering merasa kesulitan saat menggunakannya.
Partikel obat dalam DPI berbentuk bubuk, enggak basah seperti MDI, dan sangat kecil sehingga dapat mencapai saluran udara terkecil.
Kamu mungkin enggak merasakan atau merasakan partikelnya.
4. Nebulizer
Nebulizer merupakan inhaler yang memungkinkan pasien memperoleh dosis obat serupa satu kali tarikan napas.
Obat tersebut dihirup melalui masker atau corong khusus yang terhubung dengan kompresor udara, wadah obat cair, dan tabung nebulizer.
Nebulizer bekerja mengubah obat-obatan yang berbentuk cair menjadi gas atau uap. Sehingga obatnya menjadi lebih mudah masuk ke paru-paru.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asma, Apa Saja?
Perangkat ini tersedia dalam bentuk tenaga baterai maupun listrik.
Kendati memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan inhaler genggam, nebulizer ideal digunakan orang yang enggak dapat mengoperasikan inhaler, seperti anak usia di bawah 5 tahun.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar