GridKids.id - Kids, fase remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju usia dewasa.
Pada masa remaja ini juga banyak kondisi atau gangguan psikologis yang perlu diwaspadai terlebih mood atau emosi yang belum stabil karena pengaruh hormon dan situasi lingkungan sosial sekitar.
Dilansir dari laman hellosehat.com, WHO mengungkap bahwa diperkirakan 1 dari 7 anak usia antara 10-19 tahun rentan mengalami masalah psikologis.
Namun, banyak dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul enggak disadari sehingga enggak bisa ditangani dengan tepat.
Padahal kondisi gangguan mental bisa membuat seorang remaja enggak bisa berbaur dengan baik dengan lingkungan.
Hal ini akan makin memburuk karena bisa mengundang perilaku bullying hingga interaksi yang enggak sehat dan makin berdampak buruk bagi kondisi kesehatan mental hingga fisik remaja tersebut.
WHO mengungkap bahwa ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko masalah psikologis pada remaja, misalnya:
a. tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya
b. kesulitan mencari jati diri dan krisis identitas
c. adanya persepsi keliru yang diperoleh dari media massa atau sosial media
d. keluarga yang enggak harmonis
Baca Juga: Benarkah Orang Bermental Kuat Tak Pernah Menangis? #AkuBacaAkuTahu
e. hubungan buruk dan enggak akur dengan teman sebaya
f. pengasuhan yang keras atau otoriter
g. masalah ekonomi yang parah atau kemiskinan terstruktur
h. adanya tekanan masyarakat terhadap gender tertentu
i. intimidasi hingga kekerasan fisik maupun mental dari orang lain
Jenis-Jenis Gangguan Psikologis yang Dialami Remaja
1. Gangguan Perkembangan Perilaku
Kondisi ini bisa terjadi karena anak atau remaja mengalami masalah dalam perkembangan otaknya sejak usia dini.
Gangguan perilaku remaja ini bisa memengaruhi pendidikan dan bisa meningkatkan risiko kenakalan remaja hingga tindakan kriminal yang merugikan orang lain.
Kondisi gangguan perilaku remaja ini termasuk Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), Gangguan belajar, Oppositional defiant disorder (ODD), Autism Spectrum Disorder (ASD), dan Conduct Disorder.
Baca Juga: Apakah Dampak Negatif Oversharing bagi Kesehatan Mental?
2. Gangguan emosional
Gangguan emosional meliputi beberapa kondisi seperti gangguan kecemasan (panik atau khawatir berlebihan),depresi, hingga fobia spesifik.
Depresi dan gangguan kecemasan punya beberapa gejala yang mirip seperti perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
Ketika seorang remaja mengalami gangguan ini maka bisa berdampak pada kegiatan belajar di sekolah sekaligus mendorong anak untuk menarik diri dari pergaulan.
3. Psikosis
Psikosis terjadi ketika seseorang kehilangan kontak dengan realita.
Hal ini membuat remaja yang mengalaminya jadi mendengar dan melihat sesuatu yang enggak ada.
Psikosis terjadi ketika seorang remaja berhalusinasi atau menagalmi delusi, kondisi ini bisa berkembang jadi gejala skizofrenia.
Gangguan ini tentunya akan memengaruhi aktivitas remaja sehari-hari, membuat mereka jadi kesulitan berinteraksi atau bergaul dengan lingkungan sekitarnya.
4. Gangguan makan
Ketika remaja mengalami gangguan makan, maka akan muncul perilaku makan yang abnormal.
Baca Juga: Mengenal Polifagia, Rasa Lapar Berlebih yang Bisa Memicu Berbagai Gangguan Kesehatan #AkuBacaAkuTahu
Hal ini ditunjukkan dengan beberapa kondisi seperti anoreksia nervosa (menolak untuk makan), bulimia nervosa (keasyikan makan lalu memuntahkannya lagi), hingga binge-eating disorder (terus menerus makan).
Remaja yang mengalami anoreksia dan bulimia akan merasa khawatir tentang kenaikan berat badan.
Sehingga mereka akan terus memaksa makan dan memuntahkannya lagi.
Kebalikannya, ketika remaja punya kebiasaan binge-eating, mereka justru enggak akan merasa khawatir ketika berat badannya melonjak drastis dari biasanya.
Itulah tadi beberapa penjelasan tentang gangguan psikologis yang rentan dialami remaja.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar