GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melamun ketika enggak tahu harus melakukan sesuatu?
Beberapa orang kadang bisa melamun dan mengkhayal tanpa sadar dan menyadari bahwa kegiatan itu cukup menyenangkan untuk menghabiskan waktu.
Kebiasaan ini bisa terjadi ketika seseorang merasa bahwa hidupnya cukup membosankan, sehingga melamun dan berkhayal dianggap jauh lebih menghibur dan menyenangkan hati.
Selama masih dalam batas wajar dan masih bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya sebatas khayalan, harusnya bukan masalah.
Namun, jika enggak berhati-hati dan melakukannya secara berlebihan maka akan membuat seseorang jadi sulit kembali ke realita dan menjalani kehidupannya sendiri.
Dilansir dari laman gramedia.com, kebiasan melamun dan berkhayal berlebihan bisa mengindikasikan bahwa seseorang mengalami maladaptive daydreaming. Apakah itu?
Maladaptive daydreaming adalah kondisi ketika seseorang terjebak dalam khayalan sendiri untuk waktu yang cukup lama.
Hal ini bisa menyebabkan seseorang jadi mengabaikan hubungan sosial hingga hal-hal yang harus dilakukan di dunia nyata atau realitasnya.
Hal ini bisa dipicu oleh kondisi trauma yang diderita seseorang, beberapa orang yang mengalami kesepian juga kerap mengalami kondisi ini.
Maladaptive daydreaming adalah salah satu cara untuk melindungi diri dan kabur dari kenyataan yang dialaminya.
Poin yang membedakan perilaku berkhayal ini dengan khayalan biasa adalah bagaimana khayalan ini bisa sangat memengaruhi kondisi emosional seseorang.
Baca Juga: Dianggap Kegiatan yang Sia-Sia, Benarkah Melamun Bisa Mengasah Kreativitas? #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Gramedia.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar