5. Kembang kol memiliki kandungan senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforaphane, dan iberin yang bisa mendorong pertumbuhan glutation, antioksidan alami yang diproduksi tubuh.
6. Warna kembang kol yang putih dan pucat menandakan kurangnya kandungan karoten dan klorofil ketimbang sayur kubis-kubisan lainnya.
7. Pada 100 gram kembang kol yang sudah dimasak, terkandung 35 kalori; 2,3 gram protein; 0,4 gram lemak; 7,2 gram karbohidrat, dan 3,5 gram serat.
8. Kembang kol adalah salah satu sayuran yang bisa memberikan efek seperti obat penenang.
9. Kembang kol juga dikonsumsi untuk mengatasi sakit kepala, gelisah atau kecemasan, stres, gangguan sirkulasi, hingga kanker.
10. Sayuran ini bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah setelah dicuci bersih, umumnya juga bisa direbus atau dikukus lebih dulu baru ditumis.
11. Ketika direbus, kembang kol akan mengeluarkan aroma sulfur, aromanya akan makin kuat jika direbus lebih lama.
12. Beberapa unsur fitokimia dalam kembang kol akan bereaksi ketika direbus dalam panci besi, hal ini terlihat dari warnanya yang berubah jadi kecokelatan.
13. Jus lemon yang ditambahkan ke dalam air rebusan kembang kol bisa menjaga kembang kol tetap putih ketika direbus.
14. Kembang kol sebaiknya enggak dikonsumsi oleh orang dengan riwayat asam urat tinggi.
15. Sayuran dari suku Cruciferae yang dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam waktu lama bisa menyebabkan kurangnya kadar yodium dalam tubuh.
Baca Juga: 15 Fakta Ilmiah Seledri, Sering Jadi Campuran Makanan hingga Punya Kandungan Minyak Atsiri
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar