Kenapa Kebiasaan Oversharing Berbahaya?
Banyak orang yang memanfaatkan media sosial untuk mewadahi ungkapan perasaan atau membagi pikirannya kepada orang lain.
Enggak jarang orang itu mengharapkan feedback atau respon dan memiliki ekspektasinya sendiri, ketika enggak sesuai bisa muncul rasa kecewa hingga depresi.
Sebagian orang yang kecanduan media sosial suka mengumbar kehidupan pribadi baik langsung atau enggak langsung agar dilihat orang lain.
Ketika ada banyak informasi yang terlalu personal dibagikan maka bisa mengundang tindak kriminal siber atau cyber crime.
Dilansir dari laman halodoc.com, sebuah studi ilmiah menunjukkan bahwa interaksi media sosial menjadi media yang mengundang tindak kejahatan paling tinggi.
Kebiasaan oversharing juga bisa memicu perasaan FOMO (fear of missing out) atau takut ketinggalan sesuatu.
Banyak hal yang dibagikan oleh seseorang di media sosial mendorong kita untuk berpikir bahwa kita mungkin harus melakukannya juga.
Padahal pada dasarnya kebutuhan dan kondisi tiap orang berbeda-beda, nih, Kids.
Ketika terbiasa melihat hidup orang lain yang dibagikan dengan bebas, beberapa orang bisa merasa bahwa kehidupan orang lain lebih bahagia sedangkan hidupnya menyedihkan.
Efek FOMO sebagai dampak negatif dari oversharing memang merugikan kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: 4 Dampak Negatif FOMO bagi Kehidupan Seseorang, Bisa Hambat Produktivitas
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar