GridKids.id - Kids, pernahkah kamu menyantap kue talam?
Kue talam merupakan salah satu camilan tradisional yang terkenal khas Betawi.
Kue talam biasanya banyak disajikan sebagai salah satu takjil berbuka puasa karena cita rasanya yang manis dan juga gurih.
Kue talam termasuk salah satu kue basah tradisional yang enggak bisa bertahan lama, sehingga harus disantap di hari yang sama ketika kue ini dibuat.
Kue talam bukan kuliner yang baru-baru ini muncul, melainkan sudah dikenal sejak beberapa abad yang lalu.
Bahkan kue talam pada era penjajahan kolonial, sudah sering disajikan sebagai hidangan pembuka (appetizer) para Bangsawan untuk tamu pembesar yang hadir.
Nama Talam diambil dari nama loyang bulat tanpa kaki yang digunakan untuk membuat kue ini.
Kue talam dipercaya jadi kuliner yang jadi perpaduan antara budaya Tionghoa dan Belanda yang kala itu mewakili dua etnis yang mendiami kawasan Batavia.
Nama kue diambil dari kata serapan bahasa Hokkien yaitu 'koe' yang artinya kue tradisional peranakan Tionghoa.
Kue talam terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena, santan, garam, gula merah, juga daun pandan untuk menambah aroma harum yang menggugah selera.
Lalu, seperti apakah filosofi dari kue talam khas Betawi ini?
Baca Juga: 10 Makanan Tradisional Indonesia yang Terbuat dari Tepung Beras, Salah Satunya Nagasari
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar