GridKids.id - Gurun merupakan wilayah padang pasir atau padang luas yang tandus.
Ini dikarenakan wilayah gurun didominasi oleh pasir atau batu dengan sedikit tumbuhan.
Gurun enggak hanya berupa batu-batuan saja melainkan juga ada yang berupa es seperti Gurun Antartika.
Tahukah kamu? Diperkirakan bahwa sekitar sepertiga bagian dari bumi merupakan gurun, lo.
Gurun bisa dipisahkan menjadi empat jenis yang berbeda-beda, yaitu gurun pantai dingin, gurun sub tropis, gurun musim dingin, dan gurun kutub.
Daerah gurun memiliki intensitas curah hujan yang sangat rendah maka dari itu wilayah ini sangat kering.
Memiliki wilayah yang kering, gurung berkontribusi menjadi tempat yang cocok untuk mengawetkan benda-benda yang memiliki nilai sejarah seperti fosil.
Gurun terdari beberapa elemen pembentuk, yaitu bukit pasir berpasir dan permukaan yang berbatu.
Namun, kebanyakan dari gurun terdiri atas permukaan batu karang, Kids.
Untuk mengetahui proses pembentukan gurun, yuk, simak informasi di bawah ini, ya.
Proses Pembentukan Gurun
Baca Juga: 6 Gurun Terluas di Benua Asia serta Luas dan Letaknya, Mana Saja?
1. Penguapan Air
Proses pembentukan gurun dimulai dengan penguapan air di lautan dan daratan. Diketahui penguapan oleh sinar matahari menghasilkan udara hangat dengan tingkat kelembapan yang tinggi.
Udara yang naik ke atmosfer digantikan oleh udara yang lebih dingin. Hal ini menyebabkan pergeseran kolom udara dan membentuk angin.
2. Turunnya Hujan di Daerah Khatulistiwa
Udara yang lembap naik di sekitar daerah khatulistiwa yang kemudian mendingin, membentuk awan, serta berubah menjadi hujan.
Fenomena ini menyisakan massa udara yang lebih dingin dengan tingkat kelembapan yang jauh lebih rendah.
3. Terbentuknya Angin
Nah, massa udara yang lebih dingin tersebut akan terdesak ke bawah dan digantikan dengan udara yang lebih hangat.
Massa udara tersebut membentuk angin yang menjauh dari khatulistiwa. Massa udara kehilangan banyak uap air dan membawa berbagai jenis materi dalam perjalannya, Kids.
4. Sedimentasi Aeolis Gurun Pasir
Baca Juga: Bagaimana Hewan Gurun Mengatasi Cuaca Panas? #AkuBacaAkuTahu
Pada proses ini angin mengikis segala sesuatu yang dilaluinya, seperti batu, pasir, debu, bangunan, dan tanah.
Materi tersebut terbawa di dalamnya dan mulai terjadi pengendapan angin atau sering disebut sedimentasi aeolis.
Materi-materi yang dibawa angin seperti pasir dan debu membentuk berbagai benda, Kids.
Angin akan mengendapkan semua materi yang dibawa dan membentuk daerah kering yang disebut gurun pasir. Gurun terbentuk dari sedimentasi oleh angin maka letaknya enggak tetap.
Sewaktu-waktu gurun akan patah dan bergeser dengan jarak puluhan meter hanya dalam waktu satu hari.
Karakteristik Wilayah Gurun
1. Keadaan tanah sangat tandus dan enggak bisa menyimpan air.
2. Kecepatan penguapan atau evaporasi sangat tinggi.
3. Curah hujan sangat rendah, yaitu kurang dari 250 mm/tahun.
4. Intensitas panas matahari yang tinggi.
5. Suhu lingkungan yang ekstrim, suhu siang hari bisa mencapai 60 derajat Celsius dan malam hari mencapai 0 derajat Celsius.
Baca Juga: Dikenal Sangat Dingin, Benarkah Ada Gunung Berapi di Antartika?
6. Tumbuhan yang hidup tergolong xerofit.
7. Air tanah di gurun cenderung asin.
Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, apa saja proses pembentukan gurun dan karakteristiknya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar