2. Menggunakan kata perintah
Kalimat perintah umumnya menggunakan kata-kata perintah, seperti jangan, tolong, ayo, dan sebagainya. Kata-kata tersebut berada di awal kalimat.
3. Menggunakan pola inversi atau subyek terletak di belakang predikat
Pada kalimat biasa, umumnya memiliki pola kalimat subyek diikuti dengan predikat.
Akan tetapi, kalimat perintah memiliki pola kalimat terbalik, yaitu predikat yang diikuti oleh subyek.
Contohnya:
- Kalimat biasa: Pintu (Subyek) jangan lupa dikunci (Predikat)
- Kalimat perintah: Jangan lupa kunci (Predikat) pintu (subyek)!
4. Diakhiri dengan tanda seru (!)
Tanda seru (!) digunakan di akhir kalimat perintah untuk menekankan perintah yang disampaikan.
Baca Juga: Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan 7 Jenisnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar