Itu sebabnya, tradisi ini dilakukan 3 kali dalam setahun oleh masyarakat Aceh.
Umumnya, masyarakat Aceh memulai tradisi meugang dua hari sebelum Ramadan. Ini disebut meugang kecil.
Sedangkan meugang besar dilakukan sehari sebelum Ramadan.
Saat meugang, masyarakat di Aceh akan beramai-ramai membeli daging sapi, lalu memasak dan menyantapnya bersama keluarga.
Tak jarang, perayaan ini juga mengundang tetangga, anak yatim, dan fakir miskin untuk bersama-sama menikmati hidangan.
Tradisi warisan Sultan Iskandar Muda ini masih bertahan sampai sekarang, lo.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahkan sudah memasukan meugang menjadi warisan budaya tak benda sejak tahun 2016.
Kalau meugang dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan, masyrakat Aceh punya tradisi lain saat di penghujung Ramadan, Kids.
Tradisi adalah memasak dan menyantap kuah beulangong.
Kuah beulangong adalah makanan khas Aceh berupa gulai yang berisi daging kambing dan nangka muda.
Makanan khas ini biasanya cuma disajikan untuk berbuka puasa dan masakan wajib dalam hari raya Islam.
Baca Juga: 6 Tips Mengatur Jadwal Tidur Selama Ramadan, Salah Satunya Sempatkan Tidur Siang
Misalnya saja Maulid Nabi, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Islam.
Kuah beulangong sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2008.
Nah, itulah beberapa tradisi masyarakat Aceh pada bulan Ramadan, mulai dari meugang sampai tradisi menyajikan kuah beulangong.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar