GridKids.id - Kids, adakah perbedaan hidangan Tahun Baru Imlek di Indonesia dan Cina?
Jika ada, kira-kira apa saja, ya, perbedaan hidangan Tahun Baru Imlek di Indonesia dan Cina?
Imlek adalah tahun baru Cina yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun. Imlek juga diartikan sebagai penggalan Cina berdasarkan peredaran bulan.
Di Indonesia sendiri, Tahu Baru Imlek dirayakan dengan meriah dan diisi dengan berbagai acara.
Salah satu hal yang identik dengan Tahun Baru Imlek adalah makanan atau hidangan khas yang disajikan, Kids.
Diketahui perayaan Tahun Baru Imlek di seluruh dunia pada dasarnya sama dan berpusat di Cina.
Namun, hal ini berbeda dengan tradisi di setiap negara, ya. Biasanya tradisi Tahun Baru Imlek berbeda-beda dan melebur dengan kearifan lokal.
Sama halnya dengan hidangan dan aturan makan saat Tahun Baru Imlek di Indonesia yang berbeda dengan Cina.
Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa saja perbedaan hidangan Tahun Baru Imlek di Indonesia dan Cina!
Perbedaan Hidangan Tahun Baru Imlek di Indonesia dan Cina
1. Dominan Rasa Manis
Baca Juga: Mengapa Ikan Jadi Sajian Wajib saat Perayaan Tahun Baru Imlek? #AkuBacaAkuTahu
Hidangan menu Tahun Baru Imlek di Indonesia didominasi oleh makanan manis. Sementara di Cina menu makanannya cenderung asin dan gurih.
Ini dikarenakan etnis Tionghoa di Indonesia sudah melakukan proses akulturasi yang cukup lama dengan masyarakat lokal.
Meski berasal dari Belanda, kue lapis legit sering disajikan saat Tahun Baru Imlek. Namun, di Cina makanan manis ini enggak disajikan.
Masyarakat Tionghoa di Indonesia percaya bahwa bentuk kue yang berlapis-lapis melambangkan rezeki yang terus berdatangan dari berbagai arah.
2. Jumlah Makanan yang Dihidangkan
Salah satu perbedaan hidangan saat Tahun Baru Imlek di Indonesia dan Cina adalah jumlah makanan yang dihidangkan.
Di Indonesia jumlah makanan yang dihidangkan biasa 13 jenis saja, sedangkan di Cina kurang lebih ada 30 makanan.
Selain itu, di Indonesia ikan bukanlah hal wajib untuk menjadi menu makanan saat perayaan Imlek.
Berbeda dengan Cina, ikan menjadi menu wajib saat Tahun Baru Imlek. Ikan dalam menu perayaan Imlek bertujuan agar lebih bertenaga.
3. Variasi Lontong
Baca Juga: 6 Tradisi Unik di berbagai Negara untuk Merayakan Tahun Baru China, Ada yang Mengonsumsi Mie Panjang
Kids, tentunya sudah enggak asing lagi dengan sajian lontong Cap Go Meh. Menu Imlek ini dikembangkan pertama kali di pesisir utara Jawa, khususnya Kota Semarang.
Diketahui lontong Cap Go Meh adalah hasil akulturasi masyarakat Cina yang berlabuh di Semarang dengan masyarakat muslim setempat.
Pada saat perayaan Cap Go Meh, mereka membuat acara makan besar dengan menu lebaran seperti penduduk muslim Jawa.
Nah, dari opor ayam dan sambal goreng ati, mereka memodifikasi menjadi masakan lain dengan tambahan, seperti rebung, tahu, buncis, udang, docang, abing, serundeng, bubuk kedelai, lodeh telur, dan kerupuk.
4. Kue Keranjang
Kue keranjang atau nian go merupakan salah satu makanan yang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Kue keranjang terbuat dari tepung beras ketan dan memiliki makna pembawa kemakmuran, Kids.
Di Cina, kue keranjang dimakan dengan cara dikukus atau digoreng bersama adonan ubi.
Sementara di Indonesia, kue keranjang diolah secara lebih modern dengan dijadikan bahan isian pancake, dicetak menyerupai karakter, dan sebagainya.
5. Cara Mengonsumsi Sawi Hijau
Sawi hijau termasuk hidangan yang sering disajikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek, lo.
Baca Juga: Identik dengan Momen Imlek, Buah Ini Dipercaya Membawa Keberuntungan
Diketahui ada tradisi unik di Cina saat Imlek, yaitu kamu harus menyantap sawi hijau dalam sekali suap.
Sawi hijau merupakan hidangan sayuran yang biasa disajikan saat Imlek dan memiliki simbol umur panjang.
Sementara di Indonesia, hidangan sawi hijau enggak selalu disajikan saat perayaan Imlek.
Nah, itulah informasi tentang perbedaan hidangan saat perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia dan Cina.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar