GridKids.id - Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi, bahkan setidaknya sekali dalam hidup.
Mimpi merupakan rangkaian pikiran, gambaran, dan sensasi yang muncul di pikiran selama kita tidur lelap.
Bermimpi menjadi pengalaman universal yang bisa dialami oleh siapa saja.
Mungkin beberapa orang bisa mengingat mimpinya dengan jelas walaupun singkat.
Namun, ada juga yang sama sekali tak ingat dengan mimpinya sendiri setelah bangun tidur.
Pikiran bawah sadar yang berwujud dalam mimpi ini termasuk hal yang sulit dipahami.
Ada yang menganggap bahwa mimpi hanya sebagai bunga tidur dan yang lain juga meyakini bahwa ada suatu pertanda tertentu yang disampaikan alam lewat mimpi.
Meski kita pernah terbangun di tengah malam karena mimpi, kita bisa saja lupa dan tak mengingat dengan jelas apa isi mimpi kita.
Menurut para pakar kesehatan tidur, jika kita mengalami periode tak bisa mengingat isi mimpi, itu karena kita mendapatkan fase tidur rapid eye movement (REM).
Pada fase ini, aktivitas otak meningkat, denyut jantung naik, dan mata bergerak-gerak.
Lalu, apakah semua orang bermimpi?
Baca Juga: 10 Cara Mencegah Mimpi Buruk Terjadi, Salah Satunya Buat Catatan Mimpi
Manusia rata-rata menghabiskan sekitar sepertiga dari hidupnya untuk tidur. Selama jam tidur itu, manusia banyak mengalami mimpi.
Dan dari semua mimpi yang kita alami, kita hanya mengingat beberapa saja.
Penelitian menunjukkan bahwa semua orang bermimpi terlepas dari mereka mengingat atau melupakan mimpinya.
Sebagian besar mimpi yang kita alami selama tidur akan terlupakan dan ini adalah fenomena yang umum terjadi.
Lantas, mengapa kita sering lupa dengan isi mimpi?
Mimpi bisa muncul ketika otak memilah informasi menjadi memori jangka pendek dan juga jangka panjang.
Kita bisa saja tak mengingat peristiwa dalam mimpi karena kita yang tak dapat mengakses informasi tersebut ketika bangun.
Para peneliti juga mengatakan bahwa orang melupakan mimpinya karena perubahan kadar asetikolin dan norepinefrin selama tidur.
Lalu, pada sebuah studi tahun 2018, peneliti berusaha untuk mengetahui apakah struktur otak seseorang memengaruhi kemampuan mereka dalam mengingat mimpi.
Dalam studi ini, para peneliti meneliti hubungan antara frekuensi ingatan mimpi dan kepadatan materi putih atau abu-abu di otak yang terkait dengan mimpi, yaitu:
Baca Juga: Sering Dialami, Ternyata Ini Penyebab Munculnya Vivid Dream dan Cara Mengatasinya
- Korteks prefrontal medial (MPFC)
- Hipokampus
- Persimpangan temporoparietal (TPJ)
- Amigdala
Studi tersebut melibatkan 92 peserta dan dibagi jadi dua kelompok berdasarkan frekuensi mengingat mimpi.
Kepadatan materi otak amigdala dan hippocampus enggak berbeda secara signifikan dengan kelompok mimpi tinggi dan rendah.
Namun, peserta dengan mimpi yang baik punya kepadatan materi putih yang tinggi daripada kelompok ingatan mimpi yang rendah.
Selain itu, sebuah studi juga menemukan bahwa orang dengan ingatan mimpi baik menunjukkan peningkatan aliran darah di daerah TPJ dan MPFC di otak mereka.
Dapat disimpulkan bahwa aktivitas di TPJ ini mendorong transisi pengalaman mimpi ke dalam ingatan seseorang.
Jadi, itulah penjelasan tentang kita yang sering lupa dengan isi mimpi saat bangun tidur menurut penelitian.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar