Inilah yang kadang memengaruhi keterampilan motorik dan membuat mereka enggak bisa berjalan seperti biasa dan sering pingsan.
Para astronot biasanya akan rentan terkena penyakit kardiovaskular seperti masalah pembuluh arteri, serangan jantung, hingga stroke.
6. Perubahan Kondisi Otak
Sebuah penelitian dilakukan pada otak dari 34 astronot sebelum dan sesudah mereka menjalankan misi luar angkasa.
Sebanyak 18 astronot mengikuti misi jangka panjang selama kurang lebih 18 bulan di International Space Station (ISS), sedangkan 16 astronot lainnya mengikuti misi jangka pendek yang berlangsung sekitar 2 minggu atau 14 hari.
Penelitian itu menunjukkan bahwa sebagian besar astronot yang ikut dalam misi jangka panjang akan mengalami pergeseran otak ke bagian atas tengkoraknya.
Selain itu, ada juga penyempitan pada ruang cairan serebrospinal (CSF) yang mengalir antara otak dan penutup luarnya.
Namun, gejala-gejala ini enggak ditemukan pada otak para astronot yang menjalankan misi luar angkasa jangka pendek.
Itulah tadi 6 efek samping perjalanan para astronot menjelajah ke luar angkasa.
Pekerjaan yang tampak keren dan bergengsi ini juga punya risiko yang membawa dampak besar bagi kondisi kesehatan para astronot.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar