Hal ini membuat aliran cairan tulang belakang di sekitar saraf optik menjadi abnormal dan menekan pembuluh darah di belakang mata.
4. Gangguan Psikologis
Menjadi seorang astronot rawan juga mengalami gangguan psikologis, seperti halusinasi.
Pada sebuah misi luar angkasa pada 1976, astronot dalam misi Soyuz-21 dari Rusia harus kembali ke bumi lebih awal karena para astronot melaporkan ada bau tajam yang tercium dari stasiun luar angkasa Salyut-5.
Kekhawatiran ini berkaitan dengan kemungkinan tentang adanya kebocoran cairan, namun setelah diperiksa oleh kru pengganti tak ada bau atau masalah teknis apapun yang ditemukan.
Halusinasi ini bisa disebabkan karena berbagai faktor, seperti efek tekanan kerja, kondisi lingkungan yang tak biasa, hingga perasaan kesepian selama berada jauh dari interaksi umumnya.
5. Risiko Penyakit Kardiovaskuler
Perjalanan ke luar angkasa memiliki efek yang tak biasa pada fungsi atau kinerja organ tubuh manusia.
Segera setelah lepas landas dalam pesawat ulang alik, darah para astronot akan mengalir dari kaki ke kepala.
Hal ini akan menimbulkan tubuh bereaksi dengan mengurangi jumlah darah dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Masih Misterius, Apakah Luar Angkasa Ada Batasannya? #AkuBacaAkuTahu
Ketika para astronot kembali dari gravitasi nol ke gravitasi normal di bumi, jumlah darah yang berkurang ini akan memicu tekanan darah rendah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar