Hilang atau menurunnya kepadatan tulang ini bisa terjadi karena selama di luar angkasa para astronot berada di lingkungan hampa udara atau tanpa gravitasi.
Kondisi itu membuat tubuh secara otomatis harus mengeluarkan energi lebih untuk bisa membangun struktur tulang yang lebih kuat untuk melawan gaya gravitasi yang berbeda dari gravitasi di bumi.
2. Perubahan Kekuatan Sendi dan Otot
Misi astronot di luar angkasa yang berlangsung jangka panjang bisa mengurangi massa otot karena perubahan gravitasi.
Kekuatan otot yang terdampar dengan perubahan gravitasi ini adalah otot-otot di bagian kaki.
Gravitasi rendah bisa menyebabkan ketegangan pada otot manusia sehingga otot akhirnya menjadi lemah.
Ukuran dan fungsi otot dan sendi yang diperkirakan hilang sekitar 20-40% selama perjalanan yang begitu jauh dan berlangsung dalam waktu lama.
3. Permasalahan Penglihatan
Para astronot yang melakukan misi ke luar angkasa dan kembali ke bumi biasanya akan mengeluhkan masalah pada penglihatannya.
Survei yang dilakukan NASA pada 300 astronot menunjukkan bahwa sekitar 48% astronot mengalami masalah penglihatan berupa rabun dekat dan rabun jauh.
Sedangkan masalah penglihatan tersebut hanya bisa ditangani jika dialami oleh para astronot yang menjalani misi luar angkasa dalam waktu singkat.
Baca Juga: Luncurkan 4 Astronot ke ISS, Misi NASA Kali Ini Sukses Catatkan Sejarah Baru, Apa Itu?
Kondisi ini berkaitan dengan perpindahan cairan tubuh ke arah kepala selama periode waktu yang cukup lama.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar