GridKids.id - Nasi merupakan makanan pokok beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Nasi adalah asupan karbohidrat yang bisa menjadi sumber energi untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Biasanya orang akan merasa lemas dan lesu ketika sudah masuk jam makan siang tapi belum bisa makan.
Supaya lebih sehat, nasi harus dikonsumsi di jam yang tepat dan enggak boleh sembarangan.
Berikut adalah waktu terbaik untuk mengonsumsi nasi setiap harinya, di antaranya:
Waktu yang Tepat untuk Makan Nasi
Waktu terbaik untuk makan nasi adalah siang hari, sedangkan waktu terburuk untuk menyantap nasi adalah malam hari.
Ketika siang hari, metabolisme tubuh sedang tinggi-tingginya sehingga akan lebih mendukung proses pencernaan karbohidrat.
Setelah sarapan, siang hari adalah waktu yang tepat untuk tubuh karena sudah merasa lapar dan perlu energi lebih banyak.
Kandungan karbohidrat dalam nasi bisa menjadi asupan yang menyumbangkan energi dalam tubuh.
Disarankan untuk mengonsumsi semangkuk kecil nasi untuk makan siang, dan hilangkan menu nasi untuk makan malam supaya enggak mengganggu metabolisme tubuh.
Baca Juga: Kenapa Orang Indonesia Merasa Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi? #AkuBacaAkuTahu
Fungsi Penting Nasi Putih untuk Kesehatan Tubuh
Kandungan karbohidrat pada nasi putih berperan memberikan energi untuk tubuh.
Karbohidrat dalam nasi putih nantinya akan dipecah jadi glukosa yang akan diserap dan masuk dalam aliran darah.
Glukosa inilah yang akan diedarkan ke seluruh tubuh, terutama ke otak. Inilah yang membuat seseorang jadi sulit fokus ketika merasa lapar.
Selain sumber energi, nasi putih juga memiliki kandungan nutrisi lain, seperti vitamin B1 (tiamin), magnesium, dan mangan.
Vitamin B1 bisa membantu proses metabolisme karbohidrat, magnesium bisa membentuk struktur tulang dan kontraksi otot, sedangkan mangan bisa membantu kerja otak, sistem saraf, dan enzim-enzim dalam tubuh.
Meski mengandung banyak nutrisi, konsumsi nasi putih berlebihan bisa berdampak bagi kesehatan.
Ketika terlalu banyak makan nasi putih bisa memicu terjadinya sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.
Beberapa ahli gizi menyarankan untuk konsumsi nasi merah karena lebih kaya kandungan serat, vitamin, dan mineral.
Namun, nasi merah jauh lebih hambar rasanya dan kurang pulen ketimbang nasi putih.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter.com,grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar