GridKids.id - Kids, menurut temuan terbaru, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menyebabkan reinfeksi.
Para ahli menemukan kalau subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menginfeksi ulang (reinfeksi) pada penyitas COVID-19.
Bahkan subvarian Omicron BA.4 dan BA5 memungkinkan bisa menginfeksi orang yang sudah divaksin, lo.
Melansir dari Kompas.com, berdasarkan temuan baru orang yang terinfeksi COVID-19 varian awal Omicron masih bisa infeksi ulang.
Seperti yang telah diketahui bahwa varian Omicron baru yakni BA.4 dan BA.5 tengah menjadi kekhawatiran baru.
Menurut epidemiolog Dicky Budiman, karakter subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 berbeda dengan subvarian sebelumnya.
Varian BA.5 memiliki karakter yang merupakan kombinasi dari Omicron sebelumnya sehingga memiliki kemampuan menyebar lebih cepat.
Ditambahkan juga, berdasarkan riset terakhir di Jepang dan di beberapa negara Eropa. BA.4 dan Ba.5 memiliki kemampuan bereplikasi di sel paru.
Untuk lebih lengkapnya, simak informasi di bawah ini.
Baca Juga: Disebut Mirip dengan Flu Biasa, Ketahui Gejala Omicron yang Muncul di Malam Hari
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Mampu Menghindari Antibodi
Kemampuan reinfeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 karena memiliki mutasi yang memungkinkan untuk menghindari antibodi.
Diketahui Omicron BA.4 dan BA.5 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada Januari dan Februari 2022.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kedua varian tersebut adalah saudara asli dari BA.1 atau Omicron asli.
Pada kasus baru di Amerika Serikat varian BA.4 dan BA.5 mengandung mutasi yang enggak ada di subvarian Omicron BA.1 dan BA.2.
Sehingga subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menghindari antibodi penetralisir yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksin COVID-19.
Untuk menjaga tingkat antibodi COVID-19 yang beredar darah, para ahli menyarankan untuk tetap memantau dengan vaksin.
Perlindungan yang lebih baik bisa dilihat dengan vaksin yang menargetkan beberapa jenis virus.
Meski bisa menghindari kekebalan, diharapkan bahwa vaksin masih bisa melindungi terhadap penyakit serius.
Lantas, bagaimana dengan kasus COVID-19 di Indonesia?
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah ditemukan di Indonesia. Saat ini total ada 57 pasien yang didiagnosis terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, lonjakan kasus yang disebabkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 disebabkan diperkirakan akan terjadi bulan depan (Juli).
Nah, perkiraan tersebut berdasarkan pengalaman dalam menghadapi subvarian sebelumnya.
Ditambahkan juga bahwa biasanya puncak kasus positif terjadi satu bulan setelah penemuan kasus pertama.
Itulah infromasi mengenai reinfeksi subvarian Omicron terbaru BA.4 dan BA.5 karena mampu menghindari antibodi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar