GridKids.id - Waktu makan adalah momen-momen menyenangkan bagi sebagian orang.
Ketika makanan yang menggugah selera tersaji di atas meja kadang rasanya ingin melahap semuanya, ya?
Saat ini bahkan sudah menjamur restoran All You Can Eat yang menawarkan seseorang bisa makan sepuasnya dengan harga yang murah dalam durasi tertentu.
Tapi, tahukah kamu bahwa kebiasaan makan terlalu banyak bisa berdampak buruk untuk kesehatan tubuh?
Makan terlalu banyak bisa membuat lambung membesar daripada ukuran normalnya.
Hal ini terjadi karena lambung berusaha untuk menyesuaikan jumlah makanan yang masuk ke dalamnya.
Kondisi lambung yang membesar akan menekan organ-organ lain dan menimbulkan sensasi enggak nyaman.
Selain itu, organ-organ seperti usus dan pankreas akan bekerja lebih banyak untuk memproduksi enzim pencernaan lebih banyak dari biasanya.
Lalu, apa saja efek jangka panjang yang bisa dialami tubuh jika seseorang punya kebiasaan makan terlalu banyak? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.
Baca Juga: Apa Itu Mukbang? Simak Fakta yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Tentang Mukbang!
Efek Makan Terlalu Banyak atau Berlebihan
1. Lonjakan Berat Badan
Asupan makanan yang dikonsumsi seseorang sebagian besar akan dirubah jadi energi untuk beraktivitas. Namun, ada sebagian yang disimpan dalam bentuk lemak.
Jika seseorang punya kebiasaan makan banyak maka timbunan lemaknya juga akan meningkat. Hal inilah yang menyebabkan kenaikan berat badan.
Apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka seseorang bisa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Obesitas bisa memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan tubuh seperti jantung hingga diabetes.
2. Risiko Penyakit Jantung
Kebiasaan makan berlebihan atau terlalu banyak bisa menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
Obesitas adalah kondisi berat badan berlebih yang dianggap lebih rentan pada gangguan kesehatan tubuh seperti hipertensi, kolesterol tinggi, yang bisa memicu gangguan fungsi jantung.
Baca Juga: Banyak Dikonsumsi di Indonesia, Sayuran Ini Ternyata Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak
Kondisi ini semakin diperparah jika seseorang punya pola makan yang enggak sehat, seperti suka makan gorengan atau junk food.
3. Risiko Diabetes Tipe- 2
Dilansir dari hellosehat.com, sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Eating Disorders, kebiasaan makan terlalu banyak bisa meningkatkan risiko diabetes tipe-2.
Penumpukan lemak yang terjadi akibat kebiasaan makan terlalu banyak bisa menyebabkan tubuh mengalami peradangan.
Kondisi ini lalu akan berkembang menjadi resistensi insulin, yang menyebabkan insulin enggak bisa membantu mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.
4. Penyakit Kantong Empedu
Kebiasaan ini juga bisa berdampak pada kantong empedu yang bertugas mengurai lemak yang dikonsumsi seseorang supaya lebih mudah dicerna.
Ketika seseorang punya kebiasaan makan sajian berminyak dan tinggi lemak, kantong empedu akan bekerja lebih keras untuk memproduksi cukup empedu untuk mencernanya.
Baca Juga: Jangan Tunggu hingga Parah, Ketahui 6 Tanda Liver Bermasalah, Salah Satunya Mudah Memar
5. Proses Biologis jadi Terganggu
Kebiasaan makan berlebihan bisa membuat tubuh seseorang jadi kewalahan karena harus mengeluarkan banyak hormon dan enzin untuk mencerna makanan yang dikonsumsi ini.
Organ pankreas akan melepaskan insulin untuk menurunkan gula darah.
Ketika gula darah sudah rendah, tubuh salah mengira bahwa mungkin tubuh perlu pasokan gula lebih banyak sehingga kamu akan terdorong untuk makan lebih banyak.
Kondisi ini akan menjadi siklus berulang yang bisa membawa dampak jangka panjang yang buruk untuk kesehatan tubuhmu.
Itulah lima efek buruk yang bisa dirasakan tubuh jika seseorang punya kebiasaan makan berlebihan, nih, Kids.
Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh adalah menjaga pola makan tetap sehat.
Jangan makan berlebihan dan pastikan makanan yang kamu konsumsi tinggi serat dan nutrisi yang baik untuk tubuh.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar