GridKids.id - Siapa nih yang suka rebahan dan betah hingga berjam-jam?
Rebahan memang menjadi posisi yang nyaman untuk berkativitas.
Namun tahukah kamu, bahwa rebahan ternyata memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan dan gaya hidup kita.
Bahkan, rebahan juga bisa memengatuhi neuron otak kita.
Rebahan dapat memengaruhi neuron otak
Dalam Journal of Comparative Neurology, mereka menggambarkan apa yabg terjadi di otak saat menghabiskan waktu secara aktif dan enggak aktif.
Otak memiliki kapasitas untuk menghasilkan neuron batu hingga usia tua dan kemampuan untuk mengubah dan memperbaiki neuron yang rusak.
Pada sudi di atas, para peneliti memfokuskan pada bagian otak yang disebut sebagai medula ventrolateral rostral yang mengontrol sistem saraf simpatik.
Mereka mempelajari bagian otak yang memengaruhi aktivitas pembuluh darah, tekanan darah dan risiko terkait penyakit jantung.
Baca Juga: Akhir-Akhir Ini Terasa Gerah, Ini 5 Dampak Buruk Suhu Panas bagi Kesehatan
Adapun beberapa dampak buruk rebahan karena sering rebahan, yaitu:
1. Pencernaan jadi enggak efisien dan lemak dalam tubuh terus bertambah.
2. Otot kaki dan bokong melemah dan jadi mengecil.
3. Masalah punggung, terutama saat terus menerus duduk dengan postur yang buruk.
4. Adanya risiko kecemasan dan depresi lebih tinggi.
5. Otot fleksor pinggul memendek dan menyebabkan sendi pinggul.
6. Adanya risiko kanker rahim, paru-paru, hingga usus besar.
7. Varises
8. Diabetes
Baca Juga: Jadi Camilan Favorit, Kebanyakan Makan Kacang saat Lebaran Bisa Memicu 5 Gangguan Kesehatan Ini
9. Penyakit jantung
10. Trombosis vena dalam.
11. Leher dan bahu kaku.
Itulah beberapa dampak buruk jika kita sering rebahan yang ternyata dapat memengaruhi kesehatan dan gaya hidup kita.
Jadi, jangan sering-sering rebahan, ya! Sebaiknya lakukan aktivitas fisik agar tubuh terhindar dari masalah yang tak diinginkan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar