GridKids.id - Kids, pernahkah kalian menyantap es puter?
Biasanya es puter juga dikenal dengan nama es dung dung atau es tung tung.
Sekarang cari tahu sejarah dari es puter yang dikenal sebagai es krim tradisionalnya Indonesia, yuk!
Jenis es krim khas Indonesia terbuat yang terbuat dari santan ini memiliki tekstur yang kasar.
Hal ini karena es puter dibuat dengan cara tradisional menggunakan tabung yang diputar dalam es batu dan campuran garam.
Adonan es puter akan diputar dalam tabung sampai membentuk mirip kristal.
Es ini dinamai dung-dung karena bunyi gong kecil yang biasa disematkan pada gerobak untuk memberi tahu para pembeli bahwa gerobak es puter lewat di depan rumah.
Es puter biasanya disajikan dalam cone kerucut atau dalam gelas kaca yang dilapisi roti tawar.
Agar lebih nikmat, akan ditambahkan berbagai topping tradisional seperti potongan kacang goreng, ketan hitam, sagu mutiara, dan potongan buah nangka.
Baca Juga: Sejarah Es Pisang Ijo, Kudapan Tradisional Khas Makassar yang Punya Banyak Penggemar
Penggunaan santan kelapa dijadikan pengganti susu yang ketika itu mahal dan sulit dijangkau masyarakat.
Inilah kenapa cita rasa es puter cenderung lebih gurih ketimbang manis dan creamy seperti es krim yang terbuat dari susu.
Lalu, seperti apa sih awal mula terciptanya sajian es puter yang klasik dan penuh nostalgia ini? Yuk, simak uraian ceritanya di bawah ini.
Awal Mula Munculnya Es Puter
Tren es puter muncul setelah kemunculan es krim yang dibawa oleh orang-orang Belanda ke nusantara.
Es krim versi orang Belanda terbuat dari susu dan memiliki tekstur yang lembut sehingga sangat cocok dinikmati sebagai makanan penutup.
Masyarakat pribumi yang ingin mencobanya juga enggak memiliki akses karena harganya yang enggak terjangkau.
Dari situlah masyarakat mulai berkreasi menciptakan es krim versi tradisional menggunakan bahan dasar yang lebih terjangkau yaitu santan.
Adonan es krim yang biasanya ditambah dengan potongan-potongan buah tropis seperti kelapa, nangka, atau durian, diputar dalam tabung yang terus digerakkan di antara es batu dan garam.
Baca Juga: Mudah Dilakukan di Rumah, Ini Resep Es Krim Oreo Lembut yang Sehat dan Menyegarkan
Proses tradisional inilah yang membentuk gumpalan adonan yang mengkristal mirip dengan es krim.
Tempo dulu es puter biasa dijajakan dengan pikulan atau gerobak dari kampung ke kampung.
Biasanya penjual es puter akan membunyikan gong kecil yang menginspirasi penamaan lainnya, yaitu es dung-dung.
Kini penjual es puter sudah makin jarang ditemui, tapi dalam pesta pernikahan atau acara di desa-desa beberapa tuan rumah masih menyediakannya untuk para tamu yang hadir.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar