GridKids.id - Kids, apakah kamu termasuk salah satu penggemar keju?
Yap, salah satu produk olahan susu ini merupakan salah satu bahan makanan yang banyak digemari di seluruh dunia, lo.
Saking populernya di Amerika Serikat diperingati satu hari khusus untuk merayakan hari keju sedunia pada 4 Juni setiap tahunnya.
Tak hanya lezat dan banyak digemari, keju juga merupakan sajian yang memiliki sejarah panjang penciptaannya.
Menurut catatan sejarah, keju bahkan sudah ada sejak 8.000 SM yaitu sejak zaman Neolitikum atau zaman batu baru, ketika manusia baru mulai mengenal teknologi pertanian dan bagaimana caranya beternak.
Keju dibuat dengan proses koagulasi menggunakan enzim khusus bernama rennet. Rennet adalah zat yang dibuat oleh hewan ternak yang berfungsi mengentalkan susu menjadi keju.
Keju dibuat dengan cara yang berbeda tergantung dari mana keju itu berasal, inilah yang membuat varian keju menjadi sangat beragam.
Meski dikenal populer enggak semua orang menyukai rasa atau aroma keju yang tajam. Namun, di beberapa negara membuat keju dengan selera dan juga rempah tradisional yang banyak digunakan oleh orang-orang mereka.
Nah, seperti apa, sih, sejarah dari keju yang hingga hari ini populer sebagai campuran atau taburan berbagai sajian lezat di dunia? Yuk, simak sama-sama seperti apa sejarahnya!
Baca Juga: Bukan Asli Indonesia, Ternyata Sejarah Kue Bolu Berasal Dari Eropa
Asal-Usul Keju
Keju awalnya lahir dari sebuah ketidaksengajaan, ketika para gembala sapi menyimpan susu dalam perut hewan. Rennet atau enzim dalam perut hewan inilah yang membuat susu jadi mengental dan terpisah menjadi dadih dan whey.
Versi lain menyebutkan bahwa keju sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi adalah tinggalan sejarah yang tampak pada dinding makan Mesir Kuno yang berasal dari sekitar 4000 tahun lalu.
Keju yang digambarkan itu memiliki rasa yang asin tapi bertekstur rapuh, perpaduan antara keju feta dan keju cottage.
Hal itu masuk akal jika dikaitkan dengan suhu wilayah itu yang dianggap cukup tinggi sehingga keju yang dibuat membutuhkan lebih banyak garam untuk mengawetkannya.
Dari Mesir, keju lalu menyebar ke arah utara dan mulai diperkenalkan ke wilayah Yunani dan Roma yang dari sanalah lalu lahir lebih banyak lagi varian keju yang mendunia.
Keju bisa berkembang pesat dan lebih beragam karena suhu yang dirasa lebih cocok untuk melakukan eksperimen pembuatan berbagai jenis keju.
Pasca kekaisaran Romawi mengalami keruntuhan, wilayah jajahannya di Eropa pada sekitar abad 9-11 M lalu mengembangkan teknologi pembuatan keju sesuai selera dan versinya masing-masing.
Perkembangan keju kala itu disebut enggak bisa lepas dari bantuan para biarawan dari biara-biara Eropa. Jenis keju yang disebutkan dalam catatan sejarah pada era itu seperti gorgonzola dan roquefort.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar