Menurut Epidemiolog Griffith University Australia, Bapak Dicky Budiman, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap perlu diterapkan sampai WHO mencabut status pandemi COVID-19 secara global.
Beberapa daerah mengikuti ketentuan dan kebijakan PPKM pemerintah yang terus berubah berdasar kondisi di lapangan.
Menurut Pak Dicky, hal ini tentunya akan berguna untuk mengurangi risiko terjadinya lonjakan kasus yang enggak bisa dikendalikan.
PPKM dianggap masih efektif untuk menerapkan prokes dan percepatan vaksinasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi masa transisi menuju fase endemi COVID-19 mendatang.
Pemberlakukan PPKM level rendah sekalipun dianggap tetap efektif untuk memastikan masyarakat tertib dalam menerapkan proteksi diri dan orang-orang di sekitarnya.
Menciptakan atmosfer tertib prokes akan menjaga masyarakat dari risiko penularan subvarian Omicron siluman yang diketahui punya tingkat penularan yang jauh lebih cepat dengan tingkat keparahan yang lebih ringan.
Pihak kemenkes menyampaikan akan terus memantau situasi yang terjadi di masyarakat dan akan segera bertindak apalagi pengetatan aturan COVID-19 perlu diterapkan kembali.
Di saat yang sama, proses percepatan vaksinasi lengkap dan booster juga masih tetap digalakan pemerintah sebagai proteksi masyarakat dari risiko paparan virus, khususnya bagi kelompok rentan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar