GridKids.id - Peningkatan kasus infeksi subvarian Omicron BA.2 atau yang lebih populer disebut sebagai Omicron siluman mulai menunjukkan peningkatan di berbagai daerah di Indonesia.
Tercatat pada Selasa (15/3/2022) tercatat ada 668 kasus yang disebabkan oleh infeksi subvarian ini di 19 provinsi di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI lewat Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Ibu Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa ada kemungkinan untuk kembali memperketat aktivitas masyarakat pada awal bulan Ramadhan dua pekan ke depan jika kasus infeksi Omicron siluman menunjukkan peningkatan.
Dilansir dari kompas.com, dalam diskusi virtual pada Kamis (17/3/2022), Ibu Siti menyampaikan bahwa pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat dilakukan untuk menghindari risiko penularan yang terlalu besar menjelang Idul Fitri nantinya.
Ibu Siti juga tetap menghimbau masyarakat supaya tetap tertib memberlakukan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari untuk menghindari risiko lonjakan kasus.
Wilayah Jawa- Bali yang dikenal padat saat ini sudah menunjukkan tren penurunan kasus. Namun, tetap dianggap punya potensi mengalami lonjakan kasus apabila masyarakat mulai lengah dalam penerapan protokol kesehatan.
Menurut Kemenkes, varian Omicron Siluman dibuktikan oleh studi punya kecepatan penularan yang lebih daripada subvarian yang menyebar sebelumnya.
Meski jumlah kasus infeksi yang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.2 masih jauh dibanding kasus infeksi BA.1 yang mencapai angka 5.000-an kasus, risiko lonjakan kasus tetap akan berpengaruh signifikan pada jumlah pasien yang harus rawat inap di rumah sakit.
Sebuah studi yang dilakukan di Denmark, subvarian BA.2 disebut memiliki karakteristik khusus bisa mengurangi efikasi vaksin. Di lain sisi jenis virus ini enggak menyebabkan penularan signifikan pada individu yang sudah menerima vaksinasi lengkap.
Baca Juga: Menunjukkan Lonjakan Kasus, Begini Tanggapan Pemerintah tentang Subvarian Omicron BA.2 di Indonesia
Pandangan Epidemiolog tentang Penerapan PPKM
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar