GridKids.id - Kids, tiap hewan punya ciri-ciri bisa beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya.
Kemampuan beradaptasi ini bermanfaat untuk melindungi diri dari predator dan memudahkannya memeroleh mangsa atau makanannya.
Tahukah kamu bahwa hewan punya mekanisme tubuh tertentu yang membantunya bertahan hidup di lingkungan tertentu?
Kemampuan atau mekanisme pertahanan itu dikenal dengan istilah kamuflase atau kemampuan untuk terlihat menyatu dengan lingkungannya.
Selain kamuflase, ada juga hewan yang bisa melakukan mimikri dengan tujuan melindungi diri dari serangan hewan lain, seperti yang dilakukan bunglon yang merubah warna tubuhnya serupa lingkungan tempatnya berada.
Sekilas terdengar serupa, apakah perbedaan dari dua mekanisme bertahan hidup ini? Yuk, simak uraian penjelasannya di bawah ini!
Perbedaan Mekanisme Pertahanan Diri Hewan
1. Kamuflase
Taktik pertahanan diri ini digunakan oleh organisme untuk bisa menyamarkan fisik mereka dan supaya bisa bebas membaur dengan lingkungannya.
Baca Juga: Adaptasi Fisiologi pada Hewan: Pengertian dan Contohnya
Mekanisme ini bisa membantu suatu organisme untuk menutupi identitasnya dari para pemangsa maupun mangsa yang sedang mereka intai.
Hewan biasanya akan bisa berkamuflase dalam habitat aslinya dan seringkali akan terlihat mencolok ketika melakukannya di luar habitat aslinya.
Mamalia hutan seperti macan tutul, harimau, jaguar, dan cheetah yang memiliki corak pada tubuhnya biasanya sering melakukan kamuflase karena seolah bisa menyatu dengan lingkungannya.
Kemampuan berkamuflase inilah yang akan memudahkan mereka untuk mendekati mangsa dan menerkamnya.
Contoh lainnya, misalnya ular atau belalang hijau yang tinggal di pepohonan yang dikelilingi daun hijau serupa warna tubuhnya.
Intinya jika berada di lingkungan yang tepat maka kamuflase yang dilakukan oleh hewan-hewan ini bisa dilakukan dengan sempurna.
2. Mimikri
Salah satu teknik kamuflase hewan yang berarti kemampuan untuk meniru obyek atau hewan lain supaya enggak dikenali oleh pemangsa atau calon mangsanya.
Berbeda dengan kamuflase yang membutuhkan lokasi atau lingkungan tertentu untuk bisa memastikan kamuflase berjalan sempurna, mimikri bisa terjadi karena hewan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempatnya berada.
Baca Juga: Bunglon Hewan yang Bisa Berubah Warna: Ciri, Karakteristik dan Perilaku
Contoh hewan yang dikenal dengan kemampuan mimikrinya adalah bunglon yang pandai merubah warna tubuhnya sesuai dimana hewan ini berada.
Perubahan warna pada tubuh bunglon bisa juga dimanfaatkan sebagai pengingat bagi sesamanya bahwa sedang ada bahaya yang mendekat.
Selain bunglon, mimikri juga bisa dilakukan oleh kupu-kupu yang merubah dirinya supaya bisa bertahan hidup dari serangan predator.
Seperti yang ditemukan pada kupu-kupu viceroy (raja muda) yang merubah pola sayapnya seolah mirip dengan kupu-kupu monarch (raja) yang beracun.
Perubahan pola sayap yang menyerupai kupu-kupu monarch yang beracun akan membuat kupu-kupu viceroy aman dari perhatian burung pemangsanya.
Intinya kedua mekanisme pertahanan hidup hewan ini sama-sama berguna membantu hewan bertahan hidup.
Namun, keduanya punya perbedaan mendasar yaitu kamuflase hanya bisa dilakukan di lingkungan yang tepat, sedangkan mimikri adalah mekanisme yang mengikuti lingkungan di mana hewan itu berada.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar