GridKids.id - Kids, apa kamu suka mengonsumsi makanan manis? Makanan yang tinggi gula?
Gula sebenarnya baik untuk tubuh karena dapat menambahkan energi.
Namun, jika kita terlalu banyak mengonsumsi gula justru berbahaya bagi tubuh.
Jika kelebihan gula dan dibiarkan terlalu lama, dampaknya bisa buruk bagi tubuh kita.
Ternyata ada berbagai penyakit yang bisa mencul jika mengonsumsi gula berlebihan, bukan hanya menyebabkan penyakit diabetes saja, Kids.
Yuk, cari tahu penyakit apa saja yang bisa dipicu oleh konsumsi gula berlebihan!
1. Hiperglikema
Hiperglikema atau gula darah tinggi adalah keadaan meningkatnya kadar gula dalam darah.
Keadaan seperti ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami penyakit diabetes.
Baca Juga: Kaya Polifenol, Intip 5 Manfaat Konsumsi Buah Anggur Hijau untuk Kesehatan
Adapun gejala yang bisa kita rasakan ketika kadar gula dalam darah di tubuh kita meningkat yaitu selera makan bertambah, namun berat badan menurun.
Selain itu, kita juga dapat mudah mengantuk dan merasa lelah, mulut terasa kering dan sering merasa haus, dan merasakan nyeri di bagian perut.
Walaupun enggak semua orang yang mengalami meningkatnya kadar gula darah juga merasakan gejala tersebut, hal ini tetap penting untuk diketahui.
Mulai dari mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis ataupun mengandung pemanis buatan.
2. Penyakit Jantung
Kebiasaan yang menyebabkan sakit jantung.
Siapa yang menyangka, ternyata kelebihan konsumsi gula di dalam tubuh juga memicu penyakit jntung.
Dr. Frank Hu, Profesor Nutrisi di the Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan bahwa semakin banyak gula yang kita konsumsi, semakin besar pula risiko terkena penyakit jantung.
Mengapa mengonsumsi gula berlebih bisa meningkatkan risiko penyakit jantung?
Hal ini terjadi karena hati melakukan metabolisme terhadap gula dengan cara mengubah karbohidrat menjadi lemak.
Baca Juga: Cara Menyimpan Gula agar Tidak Menggumpal dan Tahan Bertahun-tahun
Nah, jika tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula, lemak akan menumpuk di dalam hati.
Penumpukan lemak pada hati yang disebut juga fatty liver, dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan tekanan darah dan peradangan kronis yang memicu penyakit jantung.
3. Obesitas
Ilustrasi obesitas
Obesitar menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi.
Kegemukan dapat terjadi pada siapa saja dengan asupan kalori berlebih tanpa diikuti dengan kegiatan membakar kalori.
Obesitas dapat terjadi saat seseorang mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tanpa melakukan aktivitas fisik.
Ketika tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula, kita jadi merasa membutuhkan gula lebih banyak.
Yap, untuk itu hindari mengonsumsi gula berlebih, Kids.
Baca Juga: Pemilik Harus Perhatikan, 4 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Membuat Kucing Enggak Betah, Apa Saja?
4. Kerusakan Gigi
Enggak asing lagi, makanan dan minuman manis dikenal sebagai penyebab terjadinya kerusakan pada gigi.
Gula yang kita konsumsi adalah makanan bagi bakteri yang bisa menghasilkan asam dan plak pada gigi.
Plak adalah lapisan lunak dan lengket di gigi yang terdiri dari 70 persen bakteri yang berasal dari air liur.
Plak pada gigi yang enggak hilang dengan air liur dan enggak terangkat saat disikat.
5. Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit penurunan fungsi otak yang mengakibatkan hilangnya neuron (sel otak) dan sinapsis (persimpangan antara sel-sel otak) secara bertahap.
Seorang peneliti menemukan hubungan antara alzheimer dengan konsumsi gula berlebihan.
Faktanya, kelebihan glukosa dapat merusak enzim penting di otak yang merespons peradangan.
Jika enzim ini terganggu, otak lebih mudah mengalami peradangan yang bisa berujung pada Alzheimer.
Baca Juga: Meski Terlalu Banyak Kandungan Gula, Intip 4 Manfaat Bubble Drink untuk Kesehatan Tubuh
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
| Penulis | : | Regina Pasys |
| Editor | : | Regina Pasys |
Komentar