GridKids.id - Pada artikel liputan khusus tentang kesehatan mental anak sebelumnya, kamu sudah diajak untuk mengenal berbagai kegiatan dan cara-cara yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan mentalmu selama pandemi COVID-19, nih.
Nah, pada pembahasan kali ini kita masih akan membahas seputar kesehatan mental anak bersama dengan Kak Fatin Rohmah Nur Wahidah, M.Psi, Psikolog Pendidikan.
Kesehatan mental merupakan faktor penting yang juga menentukan produktivitas, ketertarikan, dan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri.
Bagi anak-anak yang cenderung jujur dengan emosi yang dirasakannya, biasanya akan lebih mudah mengetahui jika ada yang salah dengan mereka.
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Ini 5 Manfaat Sering Berbicara Sendiri untuk Kesehatan Mental
Kesehatan mental anak berkaitan juga dengan respon, tanggapan, atau reaksi yang ditunjukkan oleh lingkungan sekitar yang ada di dekat anak.
Selanjutnya kita akan menyimak penjelasan tentang pentingnya kesehatan mental yang menentukan bagaimana kepribadian dan karakter seorang anak terbentuk ketika dewasa nanti.
Yuk, Kids, simak bersama uraiannya di bawah ini!
Baca Juga: Selalu Diandalkan, Ketahui 7 Fakta tentang Karakter Anak Pertama
Kriteria Anak yang Sehat Secara Mental
Sebelum masuk ke pembahasan tentang pentingnya kesehatan mental dan kaitannya dengan kehidupan anak di masa mendatang, penting bagi kita untuk mengetahui kriteria dasar anak yang sehat secara mental, nih.
"Secara umum, WHO menyatakan bahwa orang yang sehat secara mental adalah orang yang bisa produktif. Jika kasusnya anak-anak, produktifnya adalah bisa aktif bermain, belajar, dan memiliki semangat untuk sekolah, bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya," ungkap Kak Fatin ketika diwawancarai via telepon pada rabu (08/12/21).
Baca Juga: Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Rumah untuk Kesehatan Mental Pelajar
Selain itu, perlu juga beberapa faktor pendorong yang memungkinkan bisa tercipta kepribadian anak yang sehat mentalnya, di antaranya lingkungan yang sehat dan bisa jadi support system untuk anak.
Ciri khusus lainnya juga ditunjukkan jika seorang anak bisa bersikap dan berbaur dengan orang lain dengan percaya diri, mau menjelajah atau mencoba hal-hal baru, bisa berbaur dengan teman dan lingkungannya, aktif, dan juga menunjukkan sikap yang ceria.
Baca Juga: Benarkah Kebiasaan Menumpuk Barang Tak Terpakai Jadi Indikasi Gangguan Mental? #AkuBacaAkuTahu
Seberapa Penting Kesehatan Mental Anak Memengaruhi Kehidupannya di Masa Mendatang?
"Umunya kesehatan mental seseorang bisa dilihat seperti sakit yang pada tahapan awalnya kecil dan enggak terlihat, tapi jika terus dibiarkan dan enggak diberi perhatian atau diatasi maka berisiko menjadi semakin parah seiring si anak beranjak besar," respon Kak Fatin menanggapi poin yang dilontarkan tersebut.
Menurut Kak Fatin, sangat penting untuk berupaya menyelesaikan dan mengobati kondisi mental anak supaya hal tersebut enggak turut tumbuh menumpuk bersama anak di masa depan.
Kondisi inilah yang pada masa kini dikenal dengan istilah inner child atau luka bawaan karena dampak pengasuhan semasa kecil.
Baca Juga: Pengertian Attitude dan Contohnya, Bisa Dimulai dari Hal-Hal Kecil
Peran Orang Tua dan Lingkungan di Sekitar Anak
Kondisi kesehatan mental anak sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi orang-orang yang berinteraksi dan dekat dengannya selama ia bertumbuh.
Lingkup yang dekat dengan anak ini sering disebut dengan istilah microsystem (berdasarkan teori ekologi bronfenbrenner), yaitu keluarga, teman atau sahabat, dan juga lingkungan sekolah.
Anak-anak pada masa sekolah awal sudah memiliki kemampuan untuk mengingat hal-hal yang dilihat dan dirasakannya.
Baca Juga: Agen Sosialisasi yang Mendukung Pembentukan Kepribadian, IPS Kelas VII SMP
Pada masa-masa ini, luka karena interaksi dan komunikasi yang enggak selalu bisa mereka pahami mungkin terjadi.
Hal ini bisa datang dari orang tua, saudara, lingkup keluarga, maupun lingkup sosial di sekolah.
"Misal begini, seorang anak yang ceria selalu ingin mengeksplor apapun di sekitarnya bisa dikalahkan dengan lingkungan yang enggak setuju dengan sikap atau behavior mereka. Sehingga akan muncul respon seperti teguran, hardikan, atau bahkan kemarahan di depan umum yang bertujuan untuk mendisiplinkan anak, tanpa pernah tahu bahwa itu bisa meninggalkan luka pada anak-anak ini yang akan diingat sampai dewasa." urai Kak Fatin mencoba memberikan contoh kasus.
Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Apa Itu Biblioterapi? #AkuBacaAkuTahu
Menciptakan Lingkungan Ideal untuk Tumbuh Kembang Mental Anak
Ketika ditanya tentang wujud dari lingkungan ideal, Kak Fatin mengungkap bahwa konsep ideal ini sangat bergantung pada kondisi masing-masing lingkungan tempat anak dibesarkan.
Namun, jika harus memberikan beberapa poin yang bisa menjadi gambaran, di antaranya adalah:
Baca Juga: Hak dan Kewajiban Anak saat di Rumah dan di Sekolah, Apa Saja?
Namun, Kak Fatin juga mengungkapkan bahwa sangat mungkin terjadi proses subtitusi akibat adanya ketidakidealan dari lingkungan tempat si anak tumbuh besar.
Hal tersebut malah akan membantu anak bertumbuh jadi pribadi yang lebih tangguh dan tabah dalam mencoba mencari pembelajaran dari hal-hal yang dihadapinya.
"Misalnya keluarga intinya lengkap tapi si anak mendapatkan vibe yang negatif. Lalu, si anak memiliki lingkup pertemanan dan keluarga besar yang bisa merangkul dan memberikan dia vibe positif, ini akan perlahan membawa dampak baik untuk kesehatan mental anak."
Kak Fatin juga mengungkap bahwa segala nilai atau hal-hal baik yang dimiliki anak misalnya dukungan keluarga dan segala privileged juga enggak menjamin anak akan tumbuh dengan mental yang sehat.
Baca Juga: Bisa Dukung Orang Lain Selama Pandemi Dengan 4 Cara Ini, Apa Saja?
Ada kondisi khusus yang menyebabkan si anak yang penuh privileged malah kurang motivasi karena terlalu nyaman.
Sehingga keluarga enggak bisa jadi satu-satunya acuan atau tempat mencari value atau jati diri anak, meskipun benar enggak bisa dipungkiri bahwa landasan utama atau pondasi seorang anak dimulai dari keluarga intinya.
Perlu upaya yang terus berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan bertumbuh yang ideal sebagai bekal untuk anak, supaya mereka bisa tumbuh dengan mental yang sehat.
Baca Juga: 4 Manfaat Merajut Bagi Kesehatan Mental, Salah Satunya Redakan Depresi
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar