Dilansir dari hellosehat.com, sebuah publikasi penelitian oleh Environmental Research meneliti tentang jumlah konsumsi makanan kaleng yang berkaitan dengan tingginya kandungan BPA dalam urin seseorang.
Mengingat dampaknya yang berbahaya untuk kesehatan, Food and Drug Administration Amerika Serikat sudah melarang penggunaan BPA karena merupakan kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan di dalamnya.
Namun, hingga kini penggunaan kemasan makanan dengan BPA masih sering ditemukan.
Baca Juga: Standar Aman Botol Minum Kemasan Bukan Hanya dari Segel Plastik, Ini Penjelasannya
3. Risiko Kontaminasi Bakteri Berbahaya
Makanan kaleng yang enggak melalui proses yang baik bisa berisiko mengandung kontaminasi bakteri berbahaya yaitu Clostridium botulinum.
Meski kecil kemungkinannya, konsumsi makanan kaleng yang terkontaminasi bakteri ini bisa menyebabkan penyakit yang dikenal dengan istilah botulisme yang bisa menyebabkan orang yang mengalaminya lumpuh atau bahkan fatalnya berdampak pada kematian.
Nah, Kids, itulah tiga dampak negatif dari makanan kaleng yang meskipun praktis dan enggak kalah lezat dan bergizi tetap harus dipertimbangkan konsumsinya, nih.
Sesekali mengonsumsinya enggak masalah asal masih dalam batas wajar dan diimbangi dengan beragam asupan sehat lainnya. Ingat juga untuk memilih makanan kaleng yang bentuknya baik dan enggak rusak, ya.
Baca Juga: Cukup dengan Bahan Alami dan Mudah Didapatkan, Inilah 6 Cara Mengatasi Keracunan Makanan Basi
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | hellosehat.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar