GridKids.id - Kids, pernahkah kamu bermimpi tapi sadar kalau kamu ada dalam sebuah mimpi?
Jika kamu mengalaminya, bisa dikatakan kamu sedang mengalami lucid dream, nih.
Namun, berbeda dari mimpi biasanya ketika mengalami lucid dream seseorang biasanya bisa mengendalikan jalannya mimpi yang dialaminya.
Dilansir dari klikdokter.com, Medical News Today menyebut bahwa sekali seumur hidup 50 persen populasi manusia pasti pernah mengalami lucid dream.
Baca Juga: 5 Cara yang Bisa Dicoba untuk Mendapatkan Lucid Dream, Salah Satunya Mencatat Mimpi
Hal tersebut berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Imagination, Cognition and Personality: Consciousness in Theory, Research, and Clinical Practice, yang dilakukan pada 2017.
Peneliti memperhitungkan bahwa 51 persen individu pernah mengalami lucid dream setidaknya sekali dalam hidupnya, dan 20% lainnya bahkan mengalaminya sebulan sekali.
Studi tersebut juga mencatat bahwa seseorang biasanya mengalami lucid dream ketika mereka berusia antara 3-4 tahun.
Baca Juga: Kenapa Kita Enggak Bisa Selalu Mengingat Mimpi? #AkuBacaAkuTahu
Dipengaruhi Neurotisme
Seiring bertambahnya usia dan peralihan ke masa remaja dan dewasa, intensitasnya akan semakin berkurang.
Para peneliti dari Universities of Mannheim and Heidelberg, Jerman, mengungkap bahwa kepribadian juga bisa menjadi salah satu cara memprediksi apakah seseorang bisa atau enggak mengalami sebuah lucid dream.
Penelitian itu menunjuk bahwa neurotisme atau faktor kepribadian dan suasana hati seseorang yang memengaruhi frekuensi dan intesitas lucid dream seperti cemas dan depresi.
Orang dengan neurotisme yang memiliki kecemasan dan depresi memiliki kemungkinan lebih besar untuk memainkan peran dan mengaktifkan kesadaran yang biasanya nonaktif selama seseorang tertidur.
Keadaan Otak ketika Lucid Dream Terjadi
Ketika seseorang tidur dan mengalami lucid dream maka terjadi peningkatan aktivitas di area otak yang memengaruhi fungsi kognitif tinggi seperti perhatian, ingatan, perencanaan, dan kesadaran diri.
Peneliti menyebut ketika seseorang sedang mengalami lucid dream, mereka memiliki kuasa yang sama untuk menentukan keputusan dalam mimpinya sebesar dan senyata yang bisa dilakukannya ketika terjaga.
Namun, meski cenderung bisa mengendalikan jalan cerita ketika sedang mengalami lucid dream, jika seseorang gagal mengendalikan mimpinya maka lucid dream bisa berubah jadi mimpi buruk.
Lucid dream adalah jenis mimpi yang bisa bermanfaat untuk menjadi terapi penyembuhan bagi orang yang memiliki trauma mendalam di masa lampau atau depresi yang dialami seseorang.
Dengan memberikan kendali untuk memilih jalan yang diinginkan seseorang dalam mimpinya, maka seseorang yang terguncang mentalnya akan menemukan kepercayaan dirinya lagi.
Namun, lucid dream juga memiliki dampak terhadap kualitas tidur seseorang, karena cenderung mudah terbangun (light sleeper) dan terkuras energinya jika terlalu sering bermimpi dalam tidur.
Baca Juga: Bahaya untuk Kesehatan, Inilah 4 Cara untuk Mencegah Mimpi Buruk Datang Lagi
Hal ini akan berdampak pada aktivitas harian seseorang yang menjadi kurang bersemangat dan bertenaga.
Itulah uraian singkat tentang kondisi yang memengaruhi seseorang mengalami lucid dream dan apa yang terjadi pada otak ketika fenomena terjadi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | klikdokter.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar