GridKids.id - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi sejak 4 Desember 2021 hingga erupsi terakhirnya pagi ini menjadi perhatian seantero negeri.
Perkembangan terbaru beberapa jam lalu, Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas yang menyebabkan ribuan rumah warga rusak dan menelan beberapa korban jiwa.
Awan panas adalah salah satu material panas yang dihasilkan dari aktivitas gunung berapi.
Terbentuk dari aliran suspensi bermuatan batu, kerikil, pasir, dan abu vulkanik yang keluar dalam waktu bersamaan dengan gas vulkanis.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Ketahui Pengertian Erupsi serta Tipe-tipenya
Semua material yang bergerak bersamaan dengan gas vulkanik ini kemudian membentuk gulungan yang terlihat seperti awan yang berjatuhan.
Awan panas mengandung gas vulkanik dengan suhu yang sangat tinggi, temperaturnya mencapai 100-1000 derajat celcius.
Selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut tentang proses terjadinya, jenis-jenis, hingga dampak yang ditimbulkan oleh awan panas. Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini!
Proses Terjadinya Awan Panas
Awan panas bergerak dari puncak gunung menuruni lembah, dan pergerakannya ini ditentukan dengan keberadaan aliran sungai yang ada di sekitar gunung berapi.
Kecepatan luncur dan jarak jangkauan awan panas juga tergantung dengan besaran daya dorong gas ke kawah.
Selain itu, faktor hembusan angin dan kemiringan lereng gunung juga jadi faktor yang ikut menentukan kecepatan awan panas menuruni gunung.
Awan panas bisa keluar dari segala sisi dikarenakan gunung memiliki kubah lebih dari satu, inilah yang membuat ilmuwan cukup kesulitan memperkirakan ke arah mana awan panas akan meluncur.
Baca Juga: Bukan Hanya Awan Panas, Ini Material yang Keluar Ketika Gunung Meletus
Jenis-Jenis Awan Panas
Awan panas gunung berapi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Awan Panas Aliran
Awan panas aliran merupakan awan panas yang mengalir turun ke bawah dengan materialnya yang akan mengendap di sekitar lembah gunung.
Pengendapan awan panas terbagi lagi menjadi dua, yaitu awan panas atas (material kasar) dan awan panas bawah (abu vulkanik dan pasir).
Awan ini bisa mengalir dengan kecepatan antara 150-250 km/jam. Awan ini berasal dari letusan gunung berapi yang besar dan biasanya akan mengarah ke satu arah yang sulit diprediksi.
2. Awan Panas Hembusan
Awan Panas Hembusan adalah awan panas yang terbentuk dari letusan gunung berapi yang enggak besar.
Letusan yang terjadi cenderung kecil sehingga tekanan yang dihasilkan untuk menggerakkan awan panas enggak cukup besar.
Kecepatan Awan Panas Hembusan berkisar antara 90 km/jam dengan membawa material berupa kerikil, batu, pasir, dan abu.Awan panas hembusan membutuhkan tenaga angin, dan menyebar sesuai arah datangnya angin.
Inilah yang menyebabkan abu vulkanik dari awan panas jenis ini bisa terbawa ke berbagai wilayah yang jauh dari pusat erupsi.
Baca Juga: Fenomena Gunung Semeru Merupakan Erupsi Sekunder, Apa Artinya?
3. Awan Panas Jatuhan
Awan Panas Jatuhan biasa disebut dengan awan panas guguran yang berasal dari runtuhan kubah di puncak gunung. Kubuh yang runtuh ini nantinya akan menyebabkan longsor akibat dari tekanan gas tinggi dari dalam gunung.
Tekanan gas tinggi ini akan naik ke atas dan berguguran menuju bagian luar gunung lewat terusan kepundan atau kawah.
Gas yang berjatuhan menyebabkan kubah memperoleh tekanan dan berguguran sehingga memicu terjadinya longsor.
Suhu dari awan panas ini berkisar antara 500-600 derajat celcius, dan mengangkut materi batuan-batuan besar yang bisa merusak apapun yang diterjangnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi dan Luncurkan Semburan Awan Panas, 4 Desa Terendam Hujan Abu
Dampak Awan Panas
Awan panas yang bersuhu tinggi bisa menyebabkan apapun yang dilewatinya hangus dan musnah. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan dari kemunculan awan panas akibat letusan gunung berapi, di antaranya:
1. Suhu awan panas yang sangat tinggi bisa menghanguskan apapun yang dilewatinya.
2. Material batuan yang terbawa oleh awan panas juga bisa menghancurkan apapun yang ditemuinya.
3. Debu dan abu vullkanik bisa terbang ke daerah-daerah yang jauh dari areal letusan gunung berapi, dan akan berdampak buruk jika dihirup terus menerus oleh manusia.
4. Awan panas bisa terjadi selama berhari-hari jika masih ada sisa tekanan dari gas vulkanik.
5. Abu yang berasal dari awan panas yang terbawa oleh angin bisa menggelapkan suatu daerah dan berpotensi mengotori kota.
Nah, Kids, itulah penjelasan tentang proses terjadinya awan panas, lengkap dengan jenis-jenis dan dampak dari fenomena alam ini.
Baca Juga: 5 Urutan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru Nomor Satu
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar