GridKids.id - Minyak goreng sering digunakan untuk memasak makanan.
Baiknya minyak goreng digunakan sebanyak tiga kali sebelum diganti, dan itu pun bergantung pada intensitas warna minyak goreng.
Tentunya kita ingin memasak minyak goreng yang sehat dan jernih.
Namun, masih banyak pedagang nakal yang menjual minyak goreng jernih, padahal sebenarnya berbahaya.
Jika dikonsumsi terus menerus, tentunya efeknya enggak baik untuk tubuh.
Yuk, kita intip ciri-ciri minyak goreng berbahaya yang beredar di pasaran.
Baca Juga: Cukup Tambahkan 2 Bahan Ini, Nasi jadi Rendah Kalori dan Aman dari Lemak
Jangan Beli Minyak Goreng dengan Ciri Ini
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berharap mulai Januari 2020 enggak ada lagi distribusi minyak goreng curah.
Salah satunya adalah melalui program pengalihan minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan.
Minyak goreng curah mengalami satu kali penyaringan, sedangkan minyak goreng kemasan mengalami dua kali penyaringan.
Adapun penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh konsumsi minyak goreng curah, di antaranya adalah memicu kolesterol, diabetes, keracunan makanan hingga penyakit kardiovaskular.
Karena itu, sebagai konsumen kita patut berhati-hati dan mengenali minyak goreng yang disebut minyak goreng oplosan ini. Apa saja ciri-cirinya?
Baca Juga: Lebih Hemat dan Seperti Baru, Ini Trik Agar Minyak Goreng Tetap Jernih
1. Lihat Jernihnya
Minyak jelantah yang dijernihkan tetap saja enggak akan sejernih minyak goreng kelapa sawit baru.
Kalau minyak baru, warnanya kuning keemasan, sedangkan minyak oplosan, warnanya cenderung lebih gelap.
Namun beberapa pedagang nakal berhasil menemukan cara agar minyak goreng bisa bening banget, tapi beningnya bahkan terlalu muda.
Jadi, berhati-hati juga dengan minyak goreng yang warnanya justru tak wajar ini.
2. Lihat Kekentalannya
Minyak goreng baru sejatinya cukup encer dan ringan sehingga bisa diminum.
Namun, wasapadalah kalau minyak goreng yang dibeli sudah cukup mengental.
Soalnya, minyak jelantah biasanya akan makin kental atau pekat semakin lama digunakan.
Nah, kemungkinananya, walau berhasil dijernihkan, minyak jelantah tetap tak bisa encer lagi seperti baru.
Baca Juga: Lebih Sehat, Ketahui 5 Tips Berguna Siasati Minyak Berlebih pada Gorengan
3. Cium Baunya
Minyak goreng baru tak punya aroma apapun. Kalau ada, aromanya pun sangat ringan hingga sulit tercium.
Namun, minyak goreng oplosan biasanya punya aroma yang kuat karena sudah pernah digunakan sebelumnya.
Entah itu amis, gosong atau aroma aneh lainnya. Coba deh cium lagi minyak yang akan dibeli.
4. Tak Beremerk
Satu lagi faktor yang penting adalah membeli minyak goreng kemasan yang sudah bermerek.
Soalnya, dengan begitu kita bisa melihat komposisi pada kemasan.
Minyak goreng dengan merek yang jelas juga pasti sudah terjamin kualitasnya ketimbang minyak goreng curah.
Ketahuilah, minyak goreng curah yang dikemas dalam plastik itu sebenarnya berbahaya kalau terkena paparan sinar atau matahari, lo.
Soalnya, plastik enggak bisa menahan oksidasi pada minyak sehingga kandungan di dalam minyak bisa berubah jadi makin berbahaya.
Baca Juga: Lebih Hemat dan Seperti Baru, Ini Trik Agar Minyak Goreng Tetap Jernih
Sering Dijual Lagi Oleh Pedagang Nakal
Penggunaan minyak goreng untuk memasak akan menimbulkan dampak samping berupa limbah minyak goreng atau orang kerap menyebutnya sebagai minyak jelantah.
Meski sudah berupa limbah, minyak jelantah ternyata masih memiliki harga enokomis cukup tinggi.
Hal ini karena adanya proses daur ulang jelantah menjadi minyak goreng yang kemudian dijual kepada para pengusaha makanan khususnya, dengan harga lebih murah dibanding minyak goreng segar atau baru.
Padahal penggunaan minyak goreng hasil daur ulang maupun minyak jelantah ini sangat berbahaya bagi kesehatan.
(Penulis: Virny Aprilianty)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar