GridKids.id - Kids, menangis merupakan ekspresi emosional yang wajar dan bisa dialami oleh siapa saja.
Biasanya seseorang menangis karena bersedih. Namun, beberapa juga bisa menangis ketika merasa senang atau terharu.
Air mata merupakan respons fisik untuk mengeluarkan benda asing seperti debu dan kotoran dari dalam mata.
Menangis bisa membuat pernapasan dan denyut jantung seseorang menjadi menurun. Hal inilah yang membuat seseorang menjadi lebih lega setelah menangis.
Baca Juga: Manfaat Menangis, Mulai dari Redakan Stres sampai Lenyapkan Bakteri
Enggak ada batasan seseorang bisa disebut menangis terlalu banyak atau terlalu sering, namun beberapa penelitian dan fakta lapangan menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak menangis daripada laki-laki.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa menangis adalah salah satu cara pertahanan diri alami untuk mengeluarkan rasa stres dan bisa memicu pelepasan endorfin yang bisa membuat perasaan seseorang lebih baik.
Pengaruh Kondisi Kesehatan dengan Intensitas Menangis
Jika seseorang merasa enggak bisa menenangkan diri dan terlalu banyak menangis daripada biasanya, bisa jadi indikasi gangguan kesehatan atau emosi.
Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan seseorang banyak menangis, antara lain:
1. Stres
Dilansir dari klikdokter, stres merupakan kelainan suasana hati yang menyebabkan seseorang merasa sedih lebih dari beberapa minggu.
Baca Juga: Kenali Gejala Dysania, Kondisi Mental yang Menyebabkan Susah Beranjak dari Tempat Tidur
Kondisi ini bisa memengaruhi cara berpikir dan cara berperilaku, bahkan bisa memicu masalah fisik maupun psikis.
Biasanya ketika seseorang mengalami stres, mereka akan kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya disukai.
Orang dengan stres juga cenderung menangisi hal-hal kecil atau kesulitan mengetahui alasan kenapa mereka menangis.
Biasanya kondisi ini juga ditandai dengan semakin sering seseorang menangis dan adanya kesulitan untuk menghentikan tangis atau menenangkan diri.
Namun, menangis berlebihan bisa menjadi indikasi bahwa stres yang dialami seseorang lebih ringan.
Orang yang mengalami stres berat, cenderung kesulitasn menangis atau mengekspresikan emosinya.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Saat Mengalami Depresi, Enggak Hanya Putus Asa
2. Pseudobulbar affect
Kondisi spontan ketika seseorang menangis, tertawa, atau merasakan marah yang enggak bisa dikendalikan bisa menjadi indikasi bahwa seseorang menderita pseudobulbar affect (PBA).
PBA merupakan neurologis yang disebabkan karena adanya cedera atau gangguan di bagian otak yang berperan untuk mengendalikan emosi.
Penderita PBA memiliki kecenderungan sulit mengendalikan ekspresi dan reaksinya terhadap sesuatu.
Orang-orang yang menderita PBA juga memiliki ekspresi wajah yang enggak sesuai dengan emosi yang sedang dirasakannya.
PBA sering dianggap sama dengan depresi karena memiliki gejala yang serupa, gangguan kesehatan ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki riwayat stroke, parkinson, alzheimer, dan demensia.
Itulah penjelasan medis tentang alasan kenapa seseorang sering atau banyak menangis.
Baca Juga: Sering Tidur Larut? Ini Efek dan Bahaya untuk Kesehatan, Salah Satunya Penyebab Depresi
Bisa jadi mereka mengalami kondisi gangguan kesehatan atau emosional yang membuat mereka enggak bisa mengendalikan ekspresi emosional yang mereka tunjukkan.
Jika merasa mengalami situasi tersebut, kamu bisa mencoba mencari bantuan medis untuk mengetahui penanganan yang tepat.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | klikdokter.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar