GridKids.id - Kids, apakah kamu sering bermimpi? Atau sebaliknya jarang bermimpi ketika tertidur?
Ternyata mimpi bisa memengaruhi kualitas tidur kita, lo. Mimpi merupakan hal normal saat tidur.
Menurut penelitian, semua orang akan bermimpi selama dua jam per malam. Mimpi tersebut paling jelas terasa pada fase REM (rapid eye movement).
Nah, pada fase REM mata sudah tertutup namun terlihat bergerak cepat dan kegiatan saraf pada otak mirip dengan ketika sedang terjaga.
Jika seseorang terbangun pada fase tersebut, biasanya akan merasakan badan segar dan waspada.
Apakah bermimpi memengaruhi kualitas tidur? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Apa Itu User Experience? Ini Pengertian dan Penerapan User Experience
Bermimpi indah maupun buruk ternyata sama-sama bisa memengaruhi kualitas tidur, lo. Berikut ini fakta pengaruh mimpi pada kualitas tidur yang perlu diketahui, antara lain:
1. Membuat tubuh menjadi terasa lelah
Seseorang akan terbangun dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa kembali tidur setelah mengalami mimpi buruk.
Akibat mimpi buruk bisa menimbulkan kecemasan, gelisah, dan membuat jantung berdebar-debar.
Baca Juga: Ingin Mimpi Indah? Kamu Dapat Melakukan Beberapa Aktivitas Ini Sesaat Sebelum Pergi Tidur
Secara enggak sadar akan terbayang-bayang isi mimpi tersebut dan membuat tubuh sulit beristirahat sehingga menyebabkan kelelahan.
2. Menyempurnakan siklus tidur
Enggak selamanya pengaruh mimpi selalu buruk, Kids. Soalnya mimpi bisa menyempurnakan siklus tidur.
Menurut para ahli, tidur berkualitas memiliki 5 siklus tidur. Nah, pada tahapan ketiga dan keempat orang akan mulai bermimpi.
Jika orang tersebut enggak bermimpi pada tahapan tersebut maka tubuh akan lesu dan lelah. Oleh sebab itulah, mimpi juga dapat membuat kamu terbangun dalam kondisi segar.
3. Baik untuk kesehatan
Ternyata bermimpi juga memberikan dampak baik bagi kesehatan, lo.
Bermimpi ketika malam hari dan bisa mengingat ketika bangun tidur merupakan hal penting kesehatan tubuh.
Enggak hanya itu, mimpi juga penting untuk memperbaiki sistem tubuh dan proses pembelajaran serta memori otak, Kids.
4. Mencegah demensia
Menurut para ahli, bahwa kondisi depresi dan stres dapat menyebabkan seseorang enggak bisa bermimpi atau enggak mengalami fase REM dalam tidurnya.
Sering bermimpi membuat otak lebih aktif di malam hari. Soalnya adanya fase REM di waltu tidur.
Hal inilah yang kemudian mencegah kerusakan sel-sel saraf otak di masa depan. Sederhananya, mimpi ternyata sangat bermanfaat untuk melindungi otak, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar