GridKids.id — Makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Rasanya ada yang kurang dan belum kenyang jika dalam sehari belum menyantap nasi.
Tingkat konsumsi nasi sebagai makanan pokok di Indonesia sangat tinggi, hal itu menyebabkan beberapa daerah mengalami krisis beras.
Namun, beberapa daerah ada yang masih makanan lokal sebagai pengganti nasi. Makanan lokal ini mampu mengatasi krisis beras yang terjadi di beberapa daerah.
Baca Juga: Menemani Masa Kecil Kita, Cheetos Akan Stop Produksi di Indonesia, Ini Fakta Uniknya
Salah satu pengganti pangan yang enggak kalah mengenyangkan dari nasi yang berasal dari beras adalah nasi jagung.
Bahkan, enggak jarang mengonsumsi nasi jagung justru membuat rasa kenyang jadi bertahan lama.
Yuk, lebih jauh kita ikuti sama-sama pemaparan tentang nasi jagung ini!
Untuk mengolah nasi jagung, jagung yang baru dipetik dikeringkan dengan diasapi di tungku selama dua hingga tiga bulan.
Jangan bayangkan jagung ini akan diasapi terus menerus, ya.
Dapur di desa-desa biasanya berupa tungku yang menggunakan bahan bakar kayu. Di atas tungku inilah dipasang para-para tempat menaruh jagung.
Baca Juga: 5 Manfaat Jagung yang Berkhasiat untuk Tubuh, Salah Satunya Mencegah Depresi
Asap yang keluar dari pembakaran kayu itulah yang digunakan untuk mengeringkan jagung.
Jadi, sembari memasak makanan sehari-hari, mereka juga sekaligus mengeringkan jagung.
Selain menggunakan cara itu, proses pengeringan jagung juga dilakukan dengan menjemur jagung di bawah terik matahari.
Jagung yang sudah kering lalu dikuliti dan bijinya dipipil.
Biji yang sudah dipipil kemudian digiling dan ditumbuk untuk memisahkan kulit ari jagung dengan isinya.
Biji jagung kemudian direndam selama tiga hari. Setelahnya baru digiling hingga halus dan lembut.
Baca Juga: Banyak Dihasilkan di Indonesia, Makanan Ini Tinggi Gula tapi Ternyata Aman untuk Gula Darah
Dari sini jadilah tepung jagung yang siap konsumsi. Beberapa masyarakat menyebutnya dengan sekelan.
Untuk bisa mengonsumsinya, sekelan diseduh air hangat dan diaduk merata.
Bisa juga dikukus lalu dijemur selama dua hingga tiga hari lalu disimpan supaya lebih awet.
Sekelan yang sudah melalui proses ini bisa bertahan hingga tiga tahun, lo!
Nah, tertarik untuk mencobanya?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | health.kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar