GridKids.id - Siapa yang sering ikut menangis saat sedang menonton tayangan yang sedih, nih?
Ikatan Cinta adalah sinetron yang sedang banyak disukai oleh masyarakat.
Bahkan, enggak jarang para penonton ikut menangis saat tokoh di dalamnya mengalami hal sedih atau sedang melewati kesusahan.
Sebenarnya, mengapa kita bisa terbawa perasaan sampai-sampai ikut menangis saat sedang menonton atau menyimak suatu kisah, ya?
Baca Juga: Manfaat Menangis, Mulai dari Redakan Stres sampai Lenyapkan Bakteri
Padahal, jelas-jelas yang kita saksikan, misalnya sinetron Ikatan Cinta merupakan hal fiksi, atau bukan suatu hal yang benar-benar terjadi di dunia nyata.
Rupanya hal itu ada penjelasannya, Kids. Para pakar juga banyak yang menelitinya, lo.
Nah, berdasarkan penelitian, seenggaknya ada dua hal yang bisa menjelaskan tentang hal tersebut.
Apa saja, ya? Yuk, kita cari tahu!
1. Mirror Rule
Mirror rule adalah teori yang bisa menjelaskan proses bagaimana kita menerima emosi dari film, Kids.
Teori tersebut mengungkapkan bahwa kita sering meniru input atau 'masukan' yang kita saksikan.
Input tersebut bisa berasal dari film ataupun dunia nyata, Kids.
Nah, hal itu diungkapkan oleh profesor psikologi Jeffrey Zacks.
Dengan kata lain, kita memang bisa menirukan ekspresi yang kita saksikan.
Baca Juga: Bukan Menangis, Ternyata Ini Alasan Keluar Air dari Mata Kucing
Nah, ekspresi yang kita lihat tersebut padahal bisa memengaruhi perasaan kita.
Saat kita tersenyum, biasanya kita bakal lebih bahagia, tetapi saat cemberut kita biasanya merasa marah atau kesal.
Di dunia nyata, misalnya kita melihat orang lain tersenyum, maka kemungkinan kita juga bakal ikut tersenyum.
Saat menonton film, sinetron, dan lain sebagainya, ketika menyaksikan adegan sedih, kita pun juga bisa ikut sedih bahkan sampai menangis.
O iya, ketika menonton film kita biasanya mengidentifikasi diri dengan karakter yang ada di dalamnya beserta alasan mengapa mereka merasa sedih.
Makanya, muncul pula kesedihan dalam diri kita sebagai penonton karena rasa empati saat menyaksikan tokoh tersebut menangis.
2. Pengaruh Hormon Oksitosin
Alasan kita bisa menangis saat menonton atau menyasikan kisah yang sedih sekalipun itu fiksi adalah karena peningkatan hormon oksitosin di dalam darah.
Menurut pakar neuroekonomi, Paul J Zak, oksitosin merupakan hormon yang mengatur empati, Kids.
Hormon tersebut seperti "menyalakan" bagian-bagian otak yang kemudian membuat kita merasa peduli dengan orang lain, bahkan terhadap orang yang enggak kita kenal.
Baca Juga: Bukan Karena Lemah, Inilah 3 Zodiak yang Punya Hati Lembut dan Mudah Terharu, Kamu Salah Satunya?
Selain itu pengaruh peningkatan hormon oksitosin, rasa empati pada diri seseorang juga berpengaruh, lo.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Paul J Zak, film dengan kisah yang sedih bisa meningkatkan kadar oksitosin dan rasa empati.
Baik itu karena manusia di dunia nyata, atau manusia di dunia fiksi karena otak enggak bisa membedakan antara manusia sungguhan dan gambar manusia.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar