GridKids.Id - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukan angka penurunan yang signifikan, lo, Kids.
Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada hari minggu (31/1/2021) pukul 12.00 WIB mencapai 1.079.315 kasus.
Adanya pandemi corona yang menyerang berbagai negara di dunia berdampak pada seluruh sektor, Kids.
Yap, bukan hanya kesehatan saja, namun ada sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan yang terdampak.
Sektor ekonomi, banyak negara mengalami resesi atau kondisi pertumbuhan ekonomi minus dalam dua kuartal terakhir, lalu peningkatan pengangguran, serta penurunan penjualan grosir dan ritel.
Sektor lingkungan, memiliki dampak positif maupun negatif, Kids.
Dari sisi positif, dengan adanya sejumlah Lockdown di sejumlah negara termasuk Indonesia, membuat kualitas udara cukup membaik dibandingkan hari-hari sebelumnya, Kids.
Baca Juga: Terlalu Banyak Berdiam Diri Berbahaya Bagi Tubuh, Ini Tips Aman Olahraga di Rumah, Enggak Ngebosenin
Sisi negatif, dengan adanya pandemi Covid-19 meningkatkan pencemaran laut akibat adanya limbah plastik bekas bekas alat pelindung diri (APD).
Berasarkan penelitian South China Morning Post, sejak pandemi Covid-19 berlangsung, meningkatnya limbah medis bekas bekas alat pelindung diri (APD).
Dalam pengamatan, ditemukan adanya limbah masker medis sekalli pakai sepanjang pantai-pantai Hong kong.
Selain itu, meningkatnya jumlah penggunaan layanan ojek daring.
Dampak signifikan penggunaan layanan pesan makan juga dapat membuat dampak negatif pada lingkungan, karena ada pencemaran lingkungan dari limbah bungkus makanan.
Hal tersebut bisa terjadi karena semua pengusaha makanan menggunakan bungkus yang ramah lingkungan, hal tersebut menyebabkan bertambahnya limbah plastik saat pandemi, Kids.
Baca Juga: Berasal dari Kelelawar, Para Ahli Khawatirkan Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi Berikutnya
Baca Juga: Enggak Dapatkan Makanan dari Pengunjung Akibat Pandemi COVID-19, Ratusan Monyet Serbu Ladang Warga
Limbah yang mencemari lingkungan
Limbah plastik yang mencemari laut sangat berbahaya untuk manusia dan terutama makhluk laut.
Karena limbah seperti masker medis memiliki kandungan polipropilena (PP) jenis plastik kedua terbanyak digunakan di seluruh dunia, Kids.
Kandungan polipropilena (PP) memiliki waktu penguraian sangat panjang yaitu 450 tahun, saat berhasil terurai kandungan tersebut akan berubah menjadi mikroplastik atau partikel-partilel kecil.
Sampah plastik yang berubah menjadi mikroplastik bisa saja termakan oleh hewan laut.
Hal tersebut akan menganggu populasi makhluk laut, serta membahayakan juga hewan-hewan lainya, Kids.
Oleh karena itu, harus ada penanganan serta sistem yang baik untuk mencegah pencemaran limba plastik saat pandemi meningkat.
Selain itu masyakarat juga harus menggunakan alat makan dan minum yang ramah lingkungan, alat makan yang bisa dipakai berulang-ulang, Kids.
Baca Juga: Rutinitas Memasak di Tengah Pandemi, Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental, Sering Melakukannya?
Baca Juga: Enggak Perlu Takut, Ini Tips Aman Bersepeda di Masa Pandemi Covid-19
----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar