GridKids.id - Mi instan salah satu makanan favorit warga Indonesia, terutama anak-anak.
Selain murah, mi instan juga mudah untuk dibuat. Kamu juga bisa memilih antara mi rebus ataupun goreng.
Namun, segala yang berlebihan pasti enggak baik untuk tubuh.
Nah, kira-kira apa yang terjadi pada tubuh jika kita terlalu sering mengonsumsi mi instan, ya?
Sebenarnya, mi instan merupakan makanan dengan kategori yang tak sehat.
Hal ini karena mi instan memiliki kandungan garam dan karbohidrat yang tinggi, bahkan tak nutrisi yang berguna untuk tubuh.
Beberapa orang pasti paham jika makanan ini enggak baik untuk tubuh namun tak banyak yang memahami proses yang terjadi dalam tubuh sudah disantap.
Bahaya Sering Makan Mi Instan
1. Mengandung lebih dari 1.100 miligram sodium
Pertama, sebagian besar porsi mi instan mengandung lebih dari 1.100 miligram sodium, jumlah yang mendekati setengah dari jumlah maksimum yang harus kita makan per hari.
Ketika kita mencerna banyak natrium dalam satu kali makan, tubuh kita akan akan mempertahankan lebih banyak air.
Kondisi ini dapat menyebabkan penambahan berat air sementara, membuat kita merasa kembung dan lesu.
Sehingga, bukannya kenyang tapi perut terasa kembung.
Baca Juga: 'Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi', Inilah Alasan Orang Indonesia Merasa Wajib Makan Nasi
2. Mengandung banyak karbohidrat.
Mi instan banyak mengandung karbohidrat, tapi minim kandungan protein, serat, dan vitamin.
Padahal kandungan-kandungan ini sangat dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme, Kids.
Dalam satu porsi mi instan, terkandung 400 kalori, sama dengan kandungan satu porsi nasi.
Jika kita makan mi dan nasi bersama, jumlah kalori yang sudah dikumpulkan adalah 800 kalori.
Padahal dalam satu harinya kita hanya butuh 1200-1500 kalori.
3. Kandungan MSG
Tak hanya soal kandungan mi, bumbu yang ada dalam kemasan juga mengandung banyak MSG.
MSG yang dikandung dalam satu bungkus mi instan sendiri sudah melebihi batas kewajaran dalam tubuh.
Mi instan pun mengandung kalori kosong alias mengandung banyak karbohidrat olahan dan hampir tidak ada protein atau serat.
Selain itu, makan terlalu banyak karbohidrat olahan dapat menyebabkan gula darah melonjak dan kemudian membuat kita lapar dan nafsu makan meningkat.
Inilah yang menyebabkan berat badan bertambah.
4. Risiko Obesitas
Seperti sudah dijelaskan di atas, mi instan mengandung karbohidrat yang tinggi.
Jika kamu sering mengonsumsinya, maka dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.
Hal tersebut bisa berimbas pada kenaikan berat badan atau obesitas.
Lama dicerna oleh tubuh
Makanan yang terasa nikmat ini akan dicerna lama oleh tubuh. Fenomena ini telah dibuktikan lewat riset ilmiah.
Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital menangkap bukti visual ini pada tahun 2012.
Saat itu, dia menggunakan kamera seukuran pil untuk merekam saluran pencernaan para sukarelawan yang makan mi instan, dan mereka yang mengonsumsi mi segar.
Dengan cara itu, Dr Kuo mampu menunjukkan, setelah dua jam ketika mi segar sudah lama hilang, mi instan hampir seluruhnya utuh di usus.
Meskipun tidak jelas apa efek negatif dari temuan itu, bagaimana pun harus disadari, mengonsumsi mi instan sangat buruk untuk tubuh kita.
Baca Juga: Membawa Mi Instan Sebagai Bekal untuk Mendaki Gunung Sebaiknya Enggak Lagi Dilakukan, Ini Alasannya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar