3. Kandungan MSG
Tak hanya soal kandungan mi, bumbu yang ada dalam kemasan juga mengandung banyak MSG.
MSG yang dikandung dalam satu bungkus mi instan sendiri sudah melebihi batas kewajaran dalam tubuh.
Mi instan pun mengandung kalori kosong alias mengandung banyak karbohidrat olahan dan hampir tidak ada protein atau serat.
Selain itu, makan terlalu banyak karbohidrat olahan dapat menyebabkan gula darah melonjak dan kemudian membuat kita lapar dan nafsu makan meningkat.
Inilah yang menyebabkan berat badan bertambah.
4. Risiko Obesitas
Seperti sudah dijelaskan di atas, mi instan mengandung karbohidrat yang tinggi.
Jika kamu sering mengonsumsinya, maka dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.
Hal tersebut bisa berimbas pada kenaikan berat badan atau obesitas.
Lama dicerna oleh tubuh
Makanan yang terasa nikmat ini akan dicerna lama oleh tubuh. Fenomena ini telah dibuktikan lewat riset ilmiah.
Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital menangkap bukti visual ini pada tahun 2012.
Saat itu, dia menggunakan kamera seukuran pil untuk merekam saluran pencernaan para sukarelawan yang makan mi instan, dan mereka yang mengonsumsi mi segar.
Dengan cara itu, Dr Kuo mampu menunjukkan, setelah dua jam ketika mi segar sudah lama hilang, mi instan hampir seluruhnya utuh di usus.
Meskipun tidak jelas apa efek negatif dari temuan itu, bagaimana pun harus disadari, mengonsumsi mi instan sangat buruk untuk tubuh kita.
Baca Juga: Membawa Mi Instan Sebagai Bekal untuk Mendaki Gunung Sebaiknya Enggak Lagi Dilakukan, Ini Alasannya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar