5. Selalu Waspada
Para ahli mengatakan kalau udara segar adalah kuncinya.
Namun, seorang spesialis dalam pemodelan pergerakan udara Nick Wirth mengatakan kalau hal itu enggak sesederhana yang dibayangkan.
Dia khawatir kalau seseorang yang terinfeksi duduk di samping jendela yang terbuka, ternyata bisa menularkan virus ke orang lain melalui angin yang berembus.
"Lebih banyak udara segar secara umum lebih baik, tapi kalau mengalir secara horizontal dan penuh dengan virus, itu bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan," katanya.
Dia mengatakan manfaat dari banyaknya udara segar yang mengencerkan virus akan lebih besar daripada risikonya.
Jendela yang terbuka mungkin menyebabkan lebih banyak orang menerima virus, tapi dalam jumlah yang lebih kecil, lebih sedikit berisiko, menurutnya.
Enggak mengherankan kalau ada ketidaksepakatan, karena ada banyak hal yang masih belum diketahui tentang virus tersebut.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah)
Baca Juga: Jadi Gejala Baru COVID-19, Apa Itu Happy Hypoxia atau Hypoxemia?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar