3. Maksimalkan Jumlah Udara Segar
Mengingat risiko infeksi virus corona, saran para ahli adalah memaksimalkan pasokan udara segar.
Prof Cath Noakes dari University of Leeds mengatakan punya 100 persen udara segar dari luar atau mendekati 100 persen adalah hal yang baik.
"Semakin banyak udara segar, semakin sedikit menjalankan risiko resirkulasi virus melalui gedung," katanya.
Dalam bangunan modern yang jendelanya tertutup, bagaimana kita bisa mendapatkan cukup udara segar?
Kita bisa mengandalkan sistem ventilasi di mana udara pengap dikeluarkan dari ruangan dan disalurkan ke unit penanganan udara atau sering kali di atap.
Di sana, udara segar bisa ditarik dari luar dan dicampur dengan udara dalam yang lama, sebelum dikirim kembali ke dalam gedung.
4. Periksa Sistem Ventilasi
Pada sistem ventilasi modern terdapat filter. Sering memeriksa virus di filter bisa membuat virus ditemukan lebih cepat.
Di AS, para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Kesehatan dan Sains Oregon menemukan kalau jejak virus corona terperangkap oleh filter, tapi entah kenapa bisa lolos.
Prof Kevin van den Wymelenberg, yang memimpin proyek tersebut, percaya kalau menyeka filter bisa mengungkapkan kalau ada seseorang yang terinfeksi bekerja di sebuah gedung.
Baca Juga: Polusi Menjadi Ancaman Paru-Paru, Aneka Tanaman Ini Baik untuk Membersihkan Udara di Dalam Rumah
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar