GridKids.id - Virus corona masih terus menyebar di berbagai negara, Kids.
Karena merupakan virus jenis baru, masih banyak hal yang enggak kita ketahui mengenai virus corona SARS-CoV-2.
Maka dari itu, para ahli terus melakukan penelitian terhadap virus ini.
Nah, salah satu penelitian yang cukup menjadi perhatian adalah risiko terinfeksi virus berdasarkan golongan darah.
Orang dengan golongan darah O mungkin punya sedikit keuntungan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini berdasar sejumlah bukti penelitian awal.
Penelitian menemukan kalau pasien dengan golongan darah O punya risiko terinfeksi COVID-19 lebih kecil dibanding pasien dengan golongan darah A, B, atau AB.
Sebuah penelitian yang terbit di bulan April menemukan hasil yang sama.
Melansir Kompas.com, riset yang belum ditinjau lebih dalam itu menganalisis 1.559 pasien COVID-19 di New York City dan menemukan kalau golongan darah O berpeluang lebih kecil terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.
Penelitian lain sudah melaporkan hubungan antara golongan darah dan tingkat keparahan infeksi pasien COVID-19, tapi kedua penelitian ini enggak mempelajari hubungan tersebut.
Secara keseluruhan, para ahli masih belum memastikan apakah golongan darah seseorang memengaruhi risiko terinfeksi virus corona dengan signifikan.
"Tidak seorang pun boleh berpikir mereka terlindungi (dari virus corona)," Nicholas Tatonetti, penulis utama penelitian April, mengatakan kepada New York Times.
Golongan darah O dikaitkan dengan risiko tes positif lebih rendah
Studi terbaru tentang golongan darah memeriksa hampir 1.300 pasien COVID-19 yang dirawat di lima rumah sakit di Massachusetts pada bulan Maret sampai April.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan darah O berisiko lebih rendah dari tes positif COVID-19," kata para peneliti seperti dilansir Science Alert, Kamis (16/7/2020).
Sementara untuk golongan darah B dan AB, tim menemukan risiko tes positif yang lebih tinggi.
Untuk Golongan darah A enggak punya hubungan dengan diagnosis positif. Penelitian ini cocok dengan temuan sebelumnya.
Baca Juga: Sudah Tahu? Inilah Urutan Golongan Darah yang Paling Kuat Hingga Gampang Terkena Penyakit
Pada bulan Maret, sebuah penelitian mengamati 2.173 pasien COVID-19 di tiga rumah sakit di Wuhan dan Shenzhen, Tiongkok.
Mereka menemukan kalau orang dengan golongan darah O juga punya risiko infeksi yang lebih rendah.
Sebuah studi yang diterbitkan bulan lalu di New England Journal of Medicine menemukan hubungan yang lebih substantif.
Laporan itu menyatakan, pasien di Italia dan Spanyol dengan golongan darah O punya risiko infeksi parah 50 persen (kasus yang membutuhkan ventilasi atau oksigen tambahan), dibandingkan dengan pasien yang punya golongan darah lain.
Lebih khusus lagi, penulis penelitian menemukan kalau wilayah genom partisipan yang membantu kode golongan darah dikaitkan dengan peluang pasien untuk mengalami gejala yang parah.
Penelitian terpecah pada apakah golongan darah apapun terkait dengan risiko yang lebih tinggi Golongan darah O adalah yang paling umum.
Sekitar 48 persen orang Amerika punya darah tipe O, menurut Oklahoma Blood Institute.
Secara umum, golongan darah seseorang tergantung pada ada tidaknya protein yang disebut antigen A dan B pada permukaan sel darah merah.
Orang dengan darah O enggak punya antigen. Ciri genetik ini diwarisi dari orangtua.
Baca Juga: Cari Tahu Hal yang Bikin Berat Badan Naik Menurut Golongan Darah, Biar Enggak Gampang Kena Penyakit!
Studi New England Journal of Medicine menemukan kalau orang dengan antigen A 50 persen lebih mungkin untuk mengembangkan gejala COVID-19 yang parah seperti kegagalan pernapasan.
Namun, penelitian tentang apakah orang dengan golongan darah A menghadapi risiko lebih tinggi terinfeksi COVID-19 enggak memberikan gambaran yang jelas.
Studi di Tiongkok menemukan kalau pasien dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi dibandingkan dengan orang-orang golongan darah lainnya.
Penelitian yang terbit bulan April ini menemukan kalau orang dengan golongan darah A punya proporsi lebih tinggi terinfeksi COVID-19.
Namun studi baru menemukan kalau orang dengan tipe B dan AB punya peluang yang lebih tinggi dalam tes positif Covid-19.
Sebagian besar peneliti sepakat kalau masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ada hubungan kuat antara golongan darah dan risiko infeksi.
Eric Topol, direktur Scripps Research Translational Institute, mengatakan kepada Associated Press bulan lalu kalau sampai sekarang belum cukup bukti untuk memastikannya.
Menurut ahli, golongan darah seharusnya enggak menjadi salah satu faktor untuk menilai risiko terpapar COVID-19.
"Saya bahkan tidak akan membahasnya," Anahita Dua, salah satu penulis studi baru, mengatakan kepada New York Times.
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Baca Juga: Hasil Penelitian Ungkap Golongan Darah yang Rentan Terkena Virus Corona, Apa Kamu Salah Satunya?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar